ASPOST.ID- Sebuah pengiriman bantuan medis besar-besaran dari Malaysia tiba di Aceh pada Sabtu malam (29/11) pukul 19.00 WIB. Sebanyak 2 juta pieces obat-obatan dan peralatan medis, dengan total berat 2 ton, mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, menggunakan pesawat kargo khusus dari Kuala Lumpur.
Ini menjadi pengiriman bantuan medis internasional pertama yang masuk ke Aceh pasca bencana Cyclone Senyar, yang sejak 26 November 2025 menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah Aceh. Bencana ini memicu hujan ekstrem lebih dari 400 mm dalam dua hari, mengakibatkan banjir bandang dan longsor besar. Hingga saat ini, data sementara mencatat 47 orang meninggal, 19 hilang, dan puluhan ribu warga terpaksa mengungsi.
Pengiriman bantuan medis tersebut disalurkan oleh Gomez Medical Services bersama tim kemanusiaan Blue Sky Rescue Malaysia. Bantuan ini dapat direalisasikan dalam waktu singkat berkat hubungan baik Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dengan sejumlah pengusaha farmasi dan medis di Malaysia, yang merespons cepat situasi darurat di Aceh.
KPA: Pemerintah Pusat Harus Permudah Akses Bantuan
Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Bang Jack Libya, menyampaikan apresiasi tinggi atas bantuan medis yang datang dari Malaysia. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gomez Medical Services, Blue Sky Rescue Malaysia, dan masyarakat Malaysia yang telah berdonasi. Solidaritas ini sangat berarti bagi rakyat Aceh di tengah bencana besar Cyclone Senyar,” ujar Bang Jack.
Ia juga menegaskan pentingnya dukungan penuh dari Pemerintah Pusat Indonesia untuk memastikan seluruh jalur bantuan baik dari dalam negeri maupun luar negeri dapat diterima tanpa hambatan.
“Kami meminta Pemerintah Pusat untuk memberikan dukungan penuh agar semua bantuan internasional dan nasional masuk ke Aceh tanpa kendala birokrasi, bea cukai, izin penerbangan, atau hambatan logistik lainnya. Dalam kondisi darurat, kecepatan adalah faktor penyelamat nyawa,” tegasnya.
Setibanya di Aceh, bantuan medis tersebut segera didistribusikan melalui sistem distribusi darurat untuk disalurkan ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan. Beberapa lembaga internasional lainnya dilaporkan sedang dalam proses pengiriman dan saat ini tengah menunggu izin untuk segera masuk ke Aceh.
Dengan solidaritas internasional yang terus mengalir, diharapkan kondisi darurat ini dapat segera teratasi dan korban bencana mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. (asp)
