ASPOST.ID- Pembangunan Bendung Kreung Pase di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, terus menunjukkan progres menggembirakan. Hingga 30 September 2025, progres fisik proyek strategis ini telah mencapai 50,05%, melampaui target rencana sebesar 42,50%. Dengan deviasi positif sebesar +7,55%, proyek ini diproyeksikan selesai tepat waktu pada Desember 2025 dan mulai beroperasi pada awal Januari 2026.
Bendung ini dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I melalui kontraktor pelaksana PT. Casanova Makmur Perkasa, berdasarkan kontrak nomor PB 0201-Bws1.6.2/1063 tertanggal 7 Mei 2025. Masa pelaksanaan proyek ditetapkan selama 225 hari kalender, disusul masa pemeliharaan selama 180 hari.
Bendung bertipe Ogee ini memiliki konstruksi pasangan batu, dengan lebar 37 meter dan tinggi 3 meter. Intake bendung dirancang dengan kapasitas 10,12 m³/detik dan debit pengambilan 4,50 m³/detik, melayani catchment area seluas 336 km².
Setelah rampung, bendung ini akan mengairi 8.922 hektare lahan pertanian di 9 kecamatan, yaitu Meurah Mulia, Samudera, Syamtalira Bayu, Matang Kuli, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Nibong, Tanah Pasir, serta Blang Mangat (wilayah administrasi Kota Lhokseumawe). Selama ini, sistem irigasi mengandalkan Bendung Krueng Pase yang melayani dua daerah irigasi utama: DI Pase Kiri dan DI Pase Kanan.

Kunjungan Kerja DPR RI dan Pemkab Aceh Utara
Pada Senin, 6 Oktober 2025, proyek ini dikunjungi oleh Anggota DPR-RI Komisi V, H. Ruslan Daud (HRD) dari Fraksi PKB, yang turut didampingi Kepala BWS Sumatera I, Asyari, ST., MM., MT., serta Kepala SNVT PJPA Sumatera I, Azriyan, ST., MT., dan PPK Irigasi dan Rawa II, Joni Rakhmat, ST., MT. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., MM. (Ayah Wa), bersama jajaran SKPK dan instansi teknis, termasuk Kadis PUPR Aceh Utara M. Jaffar dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ahmad Faisal. Turut hadir pula Muhammad Adam, Staf Ahli DPR RI Haji Ruslan Daud.
Anggota DPR RI, Haji Ruslan Daud, menyampaikan bahwa pembangunan bendung ini merupakan hasil perjuangan panjang di tingkat pusat demi meningkatkan kesejahteraan petani Aceh Utara. Ia menegaskan bahwa saat peresmian nanti, pejabat tinggi dari Kementerian PU akan diundang untuk meresmikan infrastruktur vital ini.

Sementara itu, Kepala BWS Sumatera I, Asyari, menegaskan bahwa pekerjaan utama sudah rampung. “Tinggal pekerjaan pelengkap seperti saluran penguras, pembawa, dan sarana pendukung lainnya. Kami optimistis seluruhnya tuntas akhir Desember, sehingga awal Januari sudah dapat beroperasi,” ujarnya.
Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, juga mengapresiasi dukungan Haji Ruslan Daud yang terus aktif mendampingi dan memperjuangkan proyek ini hingga terealisasi. Ia berharap proyek ini menjadi berkah bagi masyarakat, terutama bagi petani yang sudah lima tahun terdampak krisis irigasi di kawasan Krueng Pase.

“Dengan doa-doa dari fakir miskin dan anak yatim, kita berharap Desember ini semua selesai, dan para petani bisa kembali bercocok tanam seperti sediakala,” ucapnya penuh harap.
Dengan progres signifikan ini, Bendung Kreung Pase diharapkan menjadi tonggak baru dalam penguatan ketahanan pangan dan peningkatan taraf hidup petani di Aceh Utara. (asp)
