ASPOST.ID- Laporan studi Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC) menyatakan jika kasus virus corona baru penyebab Covid-19 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kemungkinan besar 10 kali lebih tinggi daripada angka resmi.
Sekitar 4,4% dari 11 juta penduduk kota telah mengembangkan antibodi terhadap virus yang menyebabkan Covid-19 pada April, menurut laporan CDC. Hal tersebut berkorelasi dengan sekitar 480.000 infeksi di Wuhan pada April, hampir 10 kali lipat dari penghitungan resmi hingga saat ini dari 50.000 kasus di kota tempat pertama kali ditemukannya Covid-19.
Perbedaan yang diungkapkan oleh data CDC mungkin “menunjukkan potensi pelaporan yang tidak dilaporkan karena kekacauan pada akhir Januari dan awal Februari, ketika sejumlah besar orang tidak diuji atau tidak diuji secara akurat untuk Covid-19,” kata Huang Yanzhong, partner senior kesehatan global di Council on Foreign Relations (CFR), kepada AFP.
Sementara Qin Ying, seorang ahli serologi dari CDC mengatakan, bahwa perbedaan data tidak hanya terjadi di China.
“Beberapa negara telah menerbitkan survei serologis serupa dan dalam banyak kasus, jumlah orang dengan antibodi terhadap virus corona beberapa kali lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi,” kata Qin. “Jadi perbedaan semacam ini adalah fenomena yang tersebar luas.”
CDC menambahkan hanya 0,44% populasi di provinsi Hubei tengah di luar Wuhan yang menunjukkan antibodi untuk virus tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa penguncian 77 hari di kota itu telah membantu mencegah penyebaran penyakit.
Temuan survei terhadap lebih dari 34.000 orang di seluruh negeri yang dilakukan pada April itu baru dirilis Senin (28/12/2020) malam.
China tidak memasukkan kasus asimtomatik dalam penghitungan resminya, yang juga dapat menjelaskan perbedaan antara total kasus yang dikonfirmasi dan jumlah sebenarnya yang terinfeksi.
China juga telah menghadapi rentetan kritik di dalam dan luar negeri atas penanganan awal virus tersebut, termasuk upaya untuk membungkam pelapor dan tidak melaporkan kasus apapun selama berhari-hari pada Januari 2020.
Bahkan jurnalis warga Zhang Zhan dipenjara selama empat tahun karena melaporkan kondisi di dalam Wuhan selama puncak wabah Covid-19.
Kini China tercatat memiliki jumlah total kasus mencapai 87.027 dengan 4.634 kematian, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional. (cnbcindonesia/asp)