ASPOST.ID- Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Malikussaleh (Unimal), Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd, kembali berkarya dengan menulis buku bertajuk Bahasa & Budaya Aceh sebagai Identitas Bangsa.
Buku yang ditulis itu juga melibatkan Prof. Dr. Mohd Yusri Ibrahim, Dosen Senior Pensyarah di Jabatan Bahasa dan Komunikasi Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dan Prof. Dr. Saifuddin Yunus, M.A. dosen ahli sosiologi dan komunikasi Universitas Malikussaleh.
Selain itu, juga melibatkan Dr. Muzir, M.Pd., M.A, Guru Bahasa Inggris dan Ahli Linguistik sebagai editor di Lhokseumawe.
Buku Bahasa & Budaya Aceh ini lebih lengkap dari buku sebelumnya. Buku ini merupakan sebuah buku tata bahasa Aceh yang juga dilengkapi dengan Hymne Aceh Mulia, Keunikan dan Kelebihan Aceh, Istilah-istilah, Panton dan Budaya Aceh.
Buku ini diterbitkan oleh PT. Ganesha Kreasi Semesta Jawa Tengah. Tentunya, sangat bermanfaat untuk masyarakat Aceh terutama generasi muda yang masih peduli terhadap bahasanya. Karena, buku ini bertema kearifan lokal Aceh yang layak menjadi referensi bagi siswa pada pembelajaran di sekolah untuk memperkaya literatur materi bahasa Aceh.
Juni Ahyar menyebutkan, bahwa buku ini ditulis untuk mengentaskan rasa gundah terhadap proses pembelajaran bahasa daerah di lembaga-lembaga pendidikan, bagi mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Secara umum buku ini diharapkan mampu memberikan suatu pengantar bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mempelajari bahasa Aceh,”kata Juni Ahyar, dalam keterangannya kepada aspost.id, Kamis, 9 Januari 2025.
Juni Ahyar juga mengatakan, buku ini diterbitkan agar pembaca mahir berbahasa Aceh, sehingga tidak awam terhadap ejaan, huruf, diksi, dan kalimat yang terdapat dalam bahasa dan budaya Aceh.
Apalagi generasi muda sekarang sudah banyak yang tidak mampu lagi menguasai bahasa Aceh, padahal mereka diharapkan tetap menjaga bahasa Aceh sebagai identitasnya.
“Upaya pelestarian bahasa Aceh dengan mendokumentasikan kosakata-kosakata termasuk budaya Aceh di dalamnya ke sebuah buku seperti yang kita lakukan ini. Merupakan kewajiban bagi dosen prodi kebahasaan memasukkan mata kuliah bahasa daerah ke kurikulum dalam rangka pelestarian bahasa Aceh,”ucap Juni Ahyar.
Buku Bahasa & budaya Aceh tersebut diterbitkan oleh Ganesha Kreasi Semesta, Jawa Tengah dengan jumlah 186 halaman dan ber-ISBN dari Perpustakaan Nasional.
Kehadiran buku tersebut telah menambah ragam khazanah literatur buku bahasa Aceh dalam katalog perpustakaan. Akhirnya, dengan adanya berbagai bahan bacaan terkait bahasa daerah Aceh menjadi sarana meminimalisasi punahnya bahasa daerah di Indonesia.
“Mari kita bergerak bersama menjaga bahasa indatu Aceh, bahasa pemersatu lingkup regional untuk investasi masa depan bangsa dan negara,”ajak Juni Ahyar. (asp/ril)