ASPOST.ID- Istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, membesuk Novandi (23) pemuda asal Gampong Cut Mamplam, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pada Senin (12/10) sore. Novandi sudah 10 bulan terbaring di rumahnya pasca kecelakaan lalulintas yang menimpanya pada Desember tahun 2019 di Simpang Kandang, kecamatan setempat.
Ia mengalami patah tulang belakang dan kerusakan pada saraf tulang belakang. Walaupun, keluarganya sudah pernah membawa berobat baik ke Rumah Sakit Umum yang ada di Lhokseumawe maupun Rumah Sakit Umum di Banda Aceh. Namun, tidak membuahkan hasil yang maksimal, karena Novandi masih tetap terbaring diatas tempat tidurnya.
Rusli (53) ayah Novandi mengatakan, saat itu anaknya mengenderai sepeda motor Yamaha R15 dari arah Timur Lhokseumawe hendak pulang kerumah dari tempat kerjanya di Station Coffee Premium Lhokseumawe. Sesampai di Simpang Kandang, seorang pengendera sepeda motor yang berada didepan menyalipnya sehingga Novandi harus mengerem laju kenderaannya secara mendadak. Akibatnya, ia terjatuh ke badan jalan dan termasuk sepmor yang dikenderaainya menimpa punggung.
Istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, yang membesuk Novandi bersama Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T. Sofianus, dan anggota dewan Roslina serta Abdul Hakim, mengatakan, pihaknya ingin melihat secara langsung kondisi kesehatan Novandi yang sudah 10 bulan menderita patah tulang belakang.
“Beberapa waktu lalu kita sudah mendapatkan informasi terkait kondisi adek Novandi,”katanya. Namun, hari ini (kemarin,red) baru bisa berkunjung secara langsung ke rumah Novandi. “ Kita sudah dengarkan kejadiannya seperti apa, apa saja yang diperlukan secara cepat, atau apa-apa saja bisa tunda,”ucapnya.
Sebutnya, sudah 10 bulan ia menderita patah tulang dan penyempitan saraf belakang serta ada luka-luka. “Mudah-mudahan bantuan yang kita berikan, selain sembako dan bantuan lainnya bisa bermanfaat untuk Novandi dan keluarganya,”ungkap Dyah Erti Idawati.
Kemudian, Plt Gubernur Aceh juga akan memberikan bantuan berupa pengobatan untuk bisa memanggil perawat dalam beberapa waktu, supaya mengobati luka-luka yang dideritanya. Harapannya, pihaknya juga bisa menjajaki dokter yang sempat merawat Novandi di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut.
“Mudah-mudah dokternya masih ingat karena sudah 10 bulan. Sebetulnya dari BPJS kalau tidak bisa ditangani di Aceh kan bisa dirujuk ke Medan atau ke Jakarta, asalkan ada harapan perbaikan dan kita coba telusuri terus,”ujarnya. Namun, dalam kondisi Covid-19 sekarang, sengat rentan terhadap Novandi karena ada penyakit-penyakitnya. “Nanti kita tunda dan yang penting kita pulihkan dulu yang bersangkutan sampai Covid-19 selesai, semoga cepat ya selesai Covid, sehingga mudah membawa berobat ke Jakarta,”pintanya. (rakyataceh/asp)