ASPOST.ID- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan kronologi kejadian Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
WNI tersebut sedang keluar dari Malaysia dengan cara ilegal, lalu ditembak saat dikejar.
Atase Polri di KBRI Malaysia, Kombes Pol Juliarman Eka Putra Pasaribu, telah bertemu dan mendengar cerita kejadian dari para korban. Diketahui, 1 orang WNI tewas dan empat orang alami luka dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (24/1) malam. Pekerja Migran Indonesia (PMI) masuk secara ilagal, berniat kembali ke Indonesia. Mereka berangkat dari Tanjung Rhu, Malaysia, dan akan berlabuh ke Dumai, Riau.
Mereka itu telah membayar kepada seorang agen, diduga WNI, agar bisa keluar dari Malaysia secara ilegal. Agen itu mengatur perjalanan PMI dengan kapal milik WNI bernama Nur Saleh.
“Membayar sekitar 1.300-1.400 ringgit Malaysia. Mereka menggunakan agentman. Yang mereka tahu namanya agentman. Untuk penyelundup lah gitu. Agen yang berusaha untuk menyelundupkan orang-orang secara ilegal ke Dumai,” kata Juliarman saat dihubungi, Jumat (31/1/2025).
“Mereka dicegat oleh pihak APMM yang diduga sudah mengikuti. Kemudian diperingatkan dengan lampu tembak. Kemudian, menurut pengakuan dari para korban, tidak ada perlawanan. Tidak ada parang,” katanya.
Kapal yang ditumpangi oleh WNI ini kabur dari APMM. Kapal WNI itu memiliki tiga mesin sehingga sulit dikejar oleh kapal milik APMM.
“Satu mesin itu 200 pk. Kalau tiga mesin sampai 600 pk itu bisa saking cepatnya, bisa nggak nyentuh air,” katanya.
Karena tak bisa mengejar, petugas APMM menembaki kapal yang ditumpangi oleh WNI itu. Akibat tembakan itu, satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya terluka.
“Si petugas pihak APMM ini menembaki mesin mengakunya. Jadi, supaya berhenti. Tapi itu mengenai para korban. Itu karena korban menunduk,”ucapnya.
“Secara ini gelap, ditembak, terkenalah mereka semua itu. Dan untuk yang meninggal, itu adalah anak buah kapal. Kita duga itu adalah nakhodanya dari kapal. Bukan PMI,” ujarnya.
Prabowo Minta Kasus Diinvestigasi
Presiden Prabowo Subianto buka suara soal kasus penembakan WNI oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Prabowo meminta kasus itu diinvestigasi.
“Ya itu sedang kita tentunya berharap ada investigasi ya kan,” kata Prabowo di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1).
Prabowo mengingatkan agar para pekerja migran Indonesia tidak ikut-ikutan dalam kegiatan ilegal. Menurutnya, negara asing akan bertindak jika pihak luar memaksa melakukan penyelundupan.
Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing, risikonya negara asing akan bertindak,” ujarnya.
Ia meminta PMI tidak gampang dibohongi oleh sindikat penyelundupan. Ia meminta semua pihak waspada.
“Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan, tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan,” ujarnya. (detikcom/asp)