aspost.idASPOST.ID- Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah terdampak paling serius. Di Kabupaten Aceh Utara, sejumlah pemukiman penduduk di kawasan pedalaman hancur dan terisolir akibat akses jalan yang rusak parah.
Rombongan Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, bersama Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arh Jamal Dani Arifin dan anggota TNI terjun langsung meninjau wilayah terdampak menggunakan motor trail dan truk reo untuk membawa bantuan. Mereka harus berjibaku menembus lumpur dan sisa material banjir menuju lokasi yang sulit dijangkau.
Menurut Danrem Ali Imran, kerusakan terparah terjadi di Dusun Sarah Radja, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, di mana akses darat terputus total. Akibatnya, bantuan hanya dapat disalurkan melalui airdrop menggunakan helikopter untuk memastikan logistik sampai kepada warga.

“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Rumah dan harta benda warga hancur, sementara ladang serta sawah sebagai sumber mata pencaharian mereka habis tersapu banjir,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Danrem menambahkan, sejak bencana terjadi sepekan lalu, warga yang terisolir terpaksa bertahan dalam kondisi serba terbatas mulai dari tempat tinggal, ketersediaan makanan, air bersih, hingga kebutuhan obat-obatan.
“Kami hadir untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Banyak saudara kita di sini masih berjuang demi bertahan hidup,” katanya.
Bantuan Sembako dan Obat-obatan Disalurkan
Kolonel Ali Imran menegaskan pentingnya percepatan distribusi bantuan bagi warga di wilayah yang belum dapat dijangkau jalur darat.

“Akses yang rusak mengharuskan kami menggunakan airdrop untuk menyalurkan bantuan pokok dan logistik. Ini sangat penting agar penderitaan warga dapat segera dikurangi,” pungkasnya.
Saat ini, kebutuhan mendesak meliputi bahan makanan, air bersih, perlengkapan tidur, obat-obatan, serta peralatan evakuasi. TNI bersama pemerintah daerah melanjutkan upaya pendistribusian bantuan sekaligus membuka jalur alternatif menuju desa-desa yang hingga kini masih terisolir. (asp)
