Legislator PKB Ingatkan Prokes, Meskipun Salat Jamaah tak Lagi Berjarak

Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq.

ASPOST.ID- Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq mengomentari peniadaan jarak dalam shaf salat berjamaah. Dia mengharapkan, meski kini shaf salat tidak lagi berjarak tetapi protokol kesehatan tetap harus dilakukan.

“Peniadaan jarak salat berjamaah menurut saya bisa dipahami karena menurunnya kasus Covid-19. Tetapi tentu prokes tetap harus dilakukan, terutama cuci tangan dan pakai masker,” kata Maman kepada awak media, Kamis (10/3).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyampaikan, peniadaan jarak dalam shaf salat berjamaah sesuai syariat Islam. Tetapi umat muslim diharapkan tetap patuh pada prokes.

“Artinya peniadaan jarak itu semata-semata untuk memperkuat saja apa yang diajarkan Rasulullah, tetap waspada jangan juga euforia karena pandemi masih ada dan kita hidup berdampingan dengan pandemi,” ungkap Maman.

Sebelumnya, Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan, pelonggaran shaf salat tersebut sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun. Dengan demikian, aktifitas ibadah salat jamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak.

“Fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika salat, itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang,” ujar Asrorun Niam Sholeh, Rabu (9/3).

“Dengan demikian, salat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Niam menjelaskan, demikian juga aktifitas pengajian di masjid dan perkantoran dapat kembali dilaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehataan. Untuk itu, umat Islam diminta mengoptimalkan persiapan pelaksanaan Ibadah Ramadan dengan khusyu dan semarak, tetapi tetap disiplin dalam menjaga kesehatan.

“Sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Ramadan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir bathin sebaik-baiknya. Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial. Kita optimalkan syiar tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan,” pungkasnya.(jawapos/aspost)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here