Masyarakat Sawang Krisis Air Bersih

Anggota DPRK Aceh Utara,Jufri Sulaiman menerima keluhan masyarakat Sawang krisis air bersih.

ASPOST. ID-Masyarakat Dusun Blang Dalam Gampong Teungoh Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, dalam 3 tahun terakhir ini mengalami krisis air bersih. Kondisi itu terjadi akibat mengeringnya sumur warga yang menjadi sumber utama air minum.

“Kami tinggal tidak jauh dari sungai, tetapi sumur kami sudah beberapa tahun ini airnya menyusut bahkan di waktu tertentu sampai kering, ini terjadi setelah maraknya penambangan pasir sedot dan pengambilan galian C di Kecamatan Sawang yang menggunakan alat berat,”kata salah seorang masyarakat Gampong Teungoh.

Kondisi yang sama juga disampaikan oleh masyarakat Paya Rabo Lhok. Masyarakat mengeluh terjadinya kekeringan sumur cincin yang menjadi sumber air minum masyarakat. Warga ini yang sering di panggil Soni juga menuturkan bahwa selama 3 tahun terakhir sumur cincin dirumahnya sudah kering. Begitu juga dengan sumur cincin warga masyarakat yang lain.

Sementara itu Jufri Sulaiman, S.Sos, M.A.P salah seorang anggota DPRK Aceh Utara yang diminta tanggapannya menuturkan bahwa kasus kekeringan sumur cincin masyarakat memang sudah disampaikan kepada dewan baik secara langsung maupun melalui SMS. “Kita sedang mencari solusi terhadap persoalan kekeringan sumur ini, sebab air adalah kebutuhan pokok masyarakat,” kata Sekretaris Komisi III DPRK Aceh Utara ini.

Kasus kekeringan sumur yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Blang Dalam Gampong Teungoh ini sudah disampaikan kepada pihaknya tahun lalu. “Alhamdulillah pada tahun 2020 ini persoalan itu akan terselesaikan, bahkan ini saya baru kembali dari dusun Blang Dalam bersama petugas PDAM Tirta Mon Pase untuk melihat lokasi pemasangan pipa,”ungkapnya.

Ia berharap saat bulan Ramadhan tahun ini masyarakat tidak lagi kesulitan terhadap air bersih dan dapat menjalankan ibadah ramadhan dengan nyaman.

Untuk keluhan masyarakat Paya Rabo Lhok juga sudah pernah di sampaikan kepada politisi Partai Gerindra ini saat melakukan reses beberapa waktu yang lalu. “Saya sudah berdiskusi dengan PDAM terkait hal ini karena di sepanjang jalan Paya Rabo sampai ke Babah Krueng jalur pipa utama sudah ada sewaktu masih beroperasi WTP Babah Krueng beberap tahun yang lalu,”ujar Jufri dalam relisnya kepada aspost.id.

Lanjut dia, pihaknya juga meminta PDAM Tirta Mon Pase bisa mengaktifkan kembali pipa tersebut dan melakukan koneksitas dengan WTP Gle Dagang sehingga masyarakat Paya Rabo sampai Rambong Payong bisa menikmati air PDAM dengan nyaman. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here