ASPOST.ID- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, mengadakan penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda di Lhokseumawe. Penyuluhan itu mengusung tema “Ayoo Pemuda Perangi Narkoba di Bumoe Serambi Mekkah,”, Pemuda Tangguh Tanpa Narkoba, Menuju Aceh Teuga dan Aceh Hebat.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 pemuda dan pelajar se- Kota Lhokseumawe serta pengurus LAN, di gedung Hasbi Ash-Shidiqqie Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Asisten III Setdako Lhokseumawe, Miswar Ibrahim, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Hadir sebagai pemateri diantaranya, Kepala BNN Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurozzi, SH.
Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda itu terlaksana atas kerjasama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Lhokseumawe. Turut dihadiri oleh Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Lhokseumawe, Zulkifli bersama Kabid Kepemudaan Nasrullah.
Ketua Pelaksana dari Dispora Aceh, El Fakri, SH, mengatakan, berdasarkan data dari BNNP Aceh untuk tingkat pengguna narkoba di Aceh sudah mencapai 73 ribu orang. “Ini sudah tahap yang mengkhawatirkan atau sudah darurat narkoba,”ucap El Fakri, SH, kepada wartawan kemarin.
Ia mengatakan, pihaknya dari Dispora Aceh akan terus membina usia anak muda 16-30 tahun berupaya sedini mungkin supaya mereka tidak terpapar narkoba. Sehingga tahun 2025 atau tahun 2030 yang dikatakan puncak bonus demografi bisa kita manfaatkan, karena banyak usia muda dibandingkan dengan usia tua. Kemudian tahun 2020 sampai 2050 masuk periode emas, dengan harapan pemuda Aceh betul-betul bisa mengambil alih atau berperan dalam pembangunan nantinya.
Sebut dia, untuk memerangi narkoba itu harus dimulai dari keluarga masing-masing dan dibutuhkan pemuda gampong ikut andil. “Kita juga akan meminta melibatkan desa dan saya yakin pemuda di desa tau betul apakah yang terpapar dan siapa yang bermain dengan narkoba pasti tau,”ujarnya.
Lanjut dia, kedepan pihaknya akan mulai dari desa dengan melibatkan banyak pemuda desa, sebagai pageu gampong untuk membentengi desanya sendiri. “Kita akan dorong pemerintah agar sedikit menggunakan dana desa untuk program itu,”pintanya. (as2)