ASPOST.ID- Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus vokasi unggulan yang adaptif dan berorientasi solusi melalui penyelenggaraan Seminar Nasional IX PNL 2025, bertema “Penguatan Sinergi Akademisi, Industri, dan Pemerintah dalam Membangun Kampus Hijau dan Cerdas Menuju Pencapaian SDGs.”
Kegiatan ilmiah bergengsi ini digelar di Aula Lantai 3 Gedung Utama PNL, Kamis (23/10), dan mempertemukan para peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi industri, serta pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berbagi hasil riset dan pengalaman pengabdian masyarakat. Forum ini juga menjadi ajang memperkuat kemitraan strategis antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah.
Tahun ini, 171 pemakalah turut berpartisipasi, mengangkat isu-isu aktual seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, tata kelola kampus berbasis data, hilirisasi hasil riset, serta penguatan ekonomi lokal berbasis inovasi vokasi.
Ketua Panitia, Amri, S.ST., M.T., mengatakan bahwa seminar ini menjadi wadah produktif untuk pertukaran ide dan perumusan solusi konkret terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan.

“Kami berharap forum ini melahirkan ide-ide inovatif dan terapan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat, industri, dan pemerintah, sejalan dengan semangat pencapaian SDGs,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PNL, Dr (C). Ir. Rizal Syahyadi, S.T., M.Eng.Sc., IPM., ASEAN Eng., APEC Eng., menegaskan bahwa konsep Kampus Hijau dan Cerdas bukan sekadar slogan, tetapi paradigma kerja terukur untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang berdaya guna.
“Kampus harus menjadi penghasil solusi, bukan sekadar penghasil lulusan. Melalui riset terapan dan kolaborasi lintas sektor, PNL memastikan setiap inovasi yang lahir mampu menjawab kebutuhan nyata di lapangan,” tegasnya.
Menurutnya, Seminar Nasional menjadi sarana strategis untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian, memperluas jejaring keilmuan, serta membangun ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“PNL ingin berdiri di garis depan sebagai lembaga vokasi yang adaptif, inovatif, dan berdampak. Ilmu harus bekerja untuk kemaslahatan manusia dan keberlanjutan bumi,” tutup Rizal.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama tingkat nasional, yakni Prof. Yos Sunitiyoso, S.T., M.Eng., Ph.D. (Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), Dr. Vishnu Juwono, S.E., M.I.A. (Kepala UI GreenMetric, Universitas Indonesia), serta Dr. Gulat Manurung, S.P., M.P., C.APO., C.IMA. (Ketua Umum DPP APKASINDO).
Turut hadir pejabat pemerintah dari Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, serta perwakilan industri seperti PT Pupuk Iskandar Muda, PT Perta Arun Gas, PLN Nusantara Power UP Arun, PT Pertamina Hulu Energi, PT Takabeya Perkasa Group, dan PT Abad Jaya Abadi Sentosa. Dukungan juga datang dari sektor perbankan, di antaranya Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Lhokseumawe dan BTN Syariah Lhokseumawe, serta organisasi profesi DPP dan DPW APKASINDO dari berbagai daerah di Aceh.
Melalui forum ilmiah ini, PNL menegaskan perannya sebagai kampus vokasi yang tidak hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga melahirkan solusi, menyalakan inovasi, dan menggerakkan pembangunan berkelanjutan di Aceh dan Indonesia.(asp)
