Sudah 30 Hari Napi Narkoba di Lapas Lhokseumawe Kabur

Aparat keamanan bersama petugas Lapas Kelas IIA Lhokseumawe, belum berhasil menangkap seorang narapidana kasus narkoba yang berhasil kabur dalam perawatan di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, pada Kamis 19 Januari 2023.

ASPOST.ID- Aparat keamanan bersama petugas Lapas Kelas IIA Lhokseumawe, belum berhasil menangkap seorang narapidana kasus narkoba yang berhasil kabur dalam perawatan di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, pada Kamis 19 Januari 2023.

Namun, informasi kaburnya narapidana itu baru diketahui awak media dalam dua hari terakhir ini dan jika dihitung telah 30 hari kabur.

Narapidana itu bernama Muhammad Syafee yang di hukum 17 tahun penjara di Lapas Kelas IIA Lhokseumawe dan baru menjalani hukuman selama empat tahun. Ia berasal dari Gampong Kuta Geulumpang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Kelas IIA Lhokseumawe Efendi di Lhokseumawe, kepada awak media, Jum’at 17 Februari 2023, menyampaikan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera menangkap narapidana yang berhasil kabur tersebut.

“Jadi sebelumnya, narapidana itu mengalami sakit lambung. Hasil pemeriksaan tim medis Lapas harus segera dirujuk ke RS Kesrem untuk menjalani perawatan,”ucapnya.

Kemudian, Muhammad Syafee narapidana kasus narkoba ini langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kesrem sesuai prosedur Lapas.

“Empat hari menjalani perawatan medis yang dikawal oleh petugas Lapas di ruang rawat inap RS Kesrem Lhokseumawe, tiba-tiba dia kabur dengan memanfaatkan kelemahan petugas jaga saat shalat ashar di ruang tersebut,”terangnya.

Plt Kalapas menjelaskan, saat petugas Lapas melaksanakan shalat di ruang rawat inap narapidana dirawat dengan posisi membelakangi. Namun, begitu selesai shalat maka alangkah terkejutnya petugas saat melihat narapidana itu sudah tidak lagi di tempat tidurnya.

“Diduga dia kabur dengan cara memberi pelicin di kakinya yang di rantai pada tempat tidur ruang rawat inap Rumah Sakit Kesrem. Petugas juga menanyakan kepada ibu narapidana yang selama ini menjaganya. Tapi ibunya mengaku tidak mengetahui keberadaan anaknya,” ucap Efendi.

Ia mengatakan, atas kaburnya seorang napi itu pihaknya sudah melaporkan kepada pimpinan dan terus berkoordinasi dengan kepolisian dalam upaya mencari keberadaannya. Bahkan, pasca kaburnya napi itu petugas juga sudah menggeledah rumahnya, tapi tidak ditemukan. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here