ASPOST.ID- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, melakukan penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda di Lhokseumawe. Kegiatan penyuluhan ini dengan tema “Ayoo Pemuda Perangi Narkoba di Bumoe Serambi Mekkah,”Pemuda Tangguh Tanpa Narkoba, Menuju Aceh Teuga dan Aceh Hebat.
Penyuluhan diikuti oleh 100 pemuda dan pelajar se- Kota Lhokseumawe, di gedung Hasbi Ash-Shidiqqie Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Asisten III Setdako Lhokseumawe, Miswar Ibrahim, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Hadir sebagai pemateri diantaranya, Kepala BNN Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurozzi, SH, pada Kamis (28/11/2019).
Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda itu terlaksana atas kerjasama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Lhokseumawe. Turut dihadiri oleh Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Lhokseumawe, Zulkifli bersama Kabid Kepemudaan Nasrullah.
Ketua Pelaksana dari Dispora Aceh, El Fakri, SH, mengatakan, berdasarkan data dari BNNP Aceh untuk tingkat pengguna narkoba di Aceh sudah mencapai 73 ribu orang. Tentunya, ini sudah tahap yang sangat mengkhawatirkan atau Aceh bisa dikatakan sebagai daerah darurat narkoba.
Kata dia, Dispora Aceh akan terus membina usia anak muda 16-30 tahun berupaya sedini mungkin supaya mereka tidak terpapar narkoba. Supaya tahun 2025 atau tahun 2030 yang dikatakan puncak bonus demografi bisa kita manfaatkan, karena banyak usia muda dibandingkan dengan usia tua. Kemudian tahun 2020 sampai 2050 masuk periode emas, dengan harapan pemuda Aceh betul-betul bisa mengambil alih atau berperan dalam pembangunan nantinya.
Sebut dia, untuk memerangi narkoba itu harus dimulai dari keluarga masing-masing dan dibutuhkan pemuda gampong ikut andil. “Kita juga akan meminta melibatkan desa dan saya yakin pemuda di desa tau betul apakah yang terpapar dan siapa yang bermain dengan narkoba pasti tau,”ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, kedepan pihaknya akan mulai dari desa dengan melibatkan banyak pemuda desa, sebagai pageu gampong untuk membentengi desanya sendiri. “Kita akan dorong pemerintah agar sedikit menggunakan dana desa untuk program itu, supaya narkoba di Aceh bisa dicegah angka penguna,”harapnya. (as2)