
ASPOST.ID-Mantan penjabat Gubernur Aceh, tahun 2012,Dr. Ir. Tarmizi Abdul Karim, M.Sc, melakukan pertemuan silaturahmi bersama mantan pejabat Aceh Utara, dan tokoh masyarakat di TR Coffee Lhokseumawe, Jum’at (27/1) sore. Tarmizi A Karim juga pernah menduduki jabatan sebagai Bupati Aceh Utara, maka mantan pejabat Aceh Utara itu mengenal betul dengan sosok Birokrat yang sukses berkarir di tingkat nasional.
Jabatan lain yang pernah diembankan putra kelahiran Lhoksukon, Aceh Utara ini diantaranya, menjadi Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Keuangan, tahun 2008, menjadi Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, tahun 2008, menjadi Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri, tahun 2011 dan dipercayakan sebagai Irjen Kemendagri RI tahun 2015.
Dalam silaturahmi itu, bertindak sebagai juru bicara mantan pejabat Aceh Utara, yakni Amiruddin Yusuf. Acara dipandu oleh Drs.H. Ibrahim Bewa, MA.
Dalam pertemuan penuh keakraban itu,Tarmizi banyak menceritakan tentang konsep membangun mulai dari desa yang pernah dilakukan lewat Program Pembangunan Gampong saat menjadi bupati Aceh Utara, 1997-2002 silam.

Menurutnya, ketika Program Pembangunan Gampong dilaksanakan, dimana saat itu belum lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Namun, saat konsep membangun dari desa dengan mengangkat seluruh potensi yang ada demi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sempat disosialisasikan. Walaupun pada akhirnya, tetap tidak bisa berjalan maksimal karena Aceh masih didera konflik bersenjata yang disusul dengan penetapan status darurat militer di Aceh.
Bahkan ketika itu, ada penentangan dari pihak militer tentang guliran dana desa yang melimpah karena dikhawatirkan akan dimanfaatkan pihak sipil bersenjata untuk kepentingan pribadi. Kondisi ini membuat implementasi Program Pembangunan Gampong tidak bisa berjalan.

Selain itu, Tarmizi juga menyampaikan tentang penyeragaman pembangunan yang mengabaikan potensi setiap desa yang spesifik. “Jika semua pembangunan diseragamkan, maka desa tidak bisa mengembangkan potensi yang ada di desa masing-masing. Masyarakat desa yang paling tahu kebutuhan mereka dalam meningkatkan kesejahteraan,”ucapnya.
Kemudian, pemerintah menindaklanjuti dengan membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung serta program lainnya, termasuk peningkatan mutu sumber daya manusia di desa, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Memang saat ini kalau kita perhatikan untuk pembangunan gampong di Aceh belum banyak bergerak, walaupun ada sejumlah gampong di Aceh sudah berhasil menjadi desa mandiri sehingga bisa dijadikan acuan,”ujarnya.
Diakhir pertemuan, Tarmizi juga menyinggung tentang pembangunan di Aceh dengan dana melimpah, tapi masih tertinggal jika dibandingkan dengan provinsi tetangga. Tentunya, kondisi itu sangat terasa ironis saat jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Aceh setiap tahun lebih besar jika dibandingkan provinsi lain.

Sementara itu, Teuku Sulaiman salah seorang mantan pejabat Aceh Utara, menyampaikan, kedepan sangat di butuhkan sosok putra terbaik Aceh Utara untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat agar lebih sejahtera ke Senayan Jakarta serta konsep pembangunan yang terarah.
“Jadi seperti apa yang telah disampaikan oleh Pak Tarmizi, Aceh melimpah anggaran, tapi masih jauh tertinggal dengan provinsi tetangga, sehingga perlu sosok yang mumpuni untuk mencari solusi dan memperjuangkan di parlemen DPR-RI,”pintanya.
Sementara itu, Amiruddin Yusuf Jurubicara silaturahmi mantan pejabat Aceh Utara dengan mantan Bupati dan Penjabat Gubernur Aceh menyebutkan, dalam pertemuan penuh keakraban banyak hal yang sampaikan tentang pembangunan desa dan konsep kesejahteraan masyarakat desa. “Cuma waktu saja yang singkat, tapi ini akan ada silaturahmi lanjutan sebagai temu kangen antara mantan pejabat Aceh Utara dengan mantan Bupati dan Gubernur Aceh,”terang Amiruddin, seperti dilansir harianrakyataceh. (ra/asp)