Diduga Terjadi Permainan, 60 Ribu Sasaran Vaksin di Aceh Utara tak Valid

ASPOST.ID- Sasaran vaksin di 852 gampong dari 27 kecamatan di Aceh Utara mencapai 485 ribu jiwa. Namun, data terbaru yang dirilis Dinas Kesehatan Aceh Utara hanya 425 ribu jiwa sehingga terjadi selisih mencapai 60 ribu jiwa dari data lama yang selama ini dijadikan sebagai sasaran vaksinasi di Aceh Utara.

Pada posisi per 17 Oktober lalu, cakupan vaksin Aceh Utara baru mencapai sekitar 16,1 persen dan terendah di Aceh. Namun di bulan Desember ini capaian vaksinasi sudah meningkat dan berada diangka 27 persen.

Berdasarkan penelusuran Harian Rakyat Aceh, kini mencuat persoalan ada data sasaran vaksin yang ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara diduga tidak akurat. Dimana data sasaran vaksin dengan jumlah penduduk tidak sesuai alias tidak valid yang ditemui dibeberapa kecamatan di Aceh Utara.

Sesuai data yang beredar dari Dinas Kesehatan Aceh Utara dikeluarkan pada Selasa (7/12), terparah terjadi kejanggalan data berada di Kecamatan Langkahan, jumlah penduduk 22.518 jiwa, tapi jumlah sasaran vaksin 24.556 jiwa.

Kemudian, di Kecamatan Nibong jumlah penduduk 10.778 jiwa dan sasaran vaksin 11.781 jiwa. Selanjutnya, Kecamatan Tanah Luas jumlah penduduk 25.193 jiwa dan sasaran vaksin 24.556 jiwa.

Dugaan penggelumbungan data juga terjadi di Kecamatan Pirak Timu, jumlah penduduk 8.799 dan sasaran vaksin 8.339 jiwa. Begitu juga terjadi di Kecamatan Lapang, jumlah penduduk 8.806 dan sasaran vaksin 7.433 jiwa. Diduga ada terjadi permainan data sasaran vaksinasi dengan jumlah penduduk yang tidak valid.

Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin dikonfirmasi Rakyat Aceh, Jum’at (10/12) siang menyampaikan, secara Aceh Utara sudah betul datanya.

“Sudah kita cek di Capil dan BPS Aceh Utara serta disesuaikan dengan angka di Pusat, dan data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara juga sudah sesuai,”ungkapnya.

Namun, kata dia, setelah meminta data baru dari kepala puskesmas, memang ada beberapa kecamatan yang berdampak angka tinggi dan sangat signifikat terjadi perbedaan data yang digunakan selama ini.

Kemudian perubahan data itu oleh Dinas Kesehatan Aceh Utara menyuruti ke Provinsi Aceh dan ke Jakarta. “Kita tinggal menunggu saja, hasilnya apakah dikabulkan untuk penghapusan pengurangan data atau tidak, sejauh ini kita belum tau, tapi sudah kita surati dan kirim pada bulan lalu,”ucapnya.

Disebutkan, ada selisih angka sasaran vaksinasi sekitar 60 ribu, dari angka yang diberikan oleh Capil, BPS dan data dari Pusat, dengan angka terbaru pada Dinas Kesehatan Aceh Utara.

“Data yang digunakan selama ini sasaran vaksin di Aceh Utara, mencapai 485.000 jiwa. Namun hasil rekapan yang masuk terbaru sama kita cuma 425.000 jiwa. Kita belum bisa pegang apakah kesalahan pada data awal di pusat ataukan kesalahan data terbaru sama kita, sejauh ini belum kita temukan titik terangnya,”kata Amir Syarifuddin.

Menurut dia, yang dikejar saat ini adalah bukan lagi sasaran vaksin tapi siapa lagi masyarakat Aceh yang belum divaksin. “Jadi untuk capaian vaksinasi saja, sehingga waktu akhir nantinya sasaran itu kita buat klarifikasi dengan data kita yang kongkrit,”ucapnya.

Saat ditanya Rakyat Aceh, apakah ada permainan data sasaran vaksinasi, Amir menjelaskan tidak mungkin ada permainan data sasaran vaksinasi di Aceh Utara. ” Yang kita bayar kepada pegawai kita adalah honor orang perbulan untuk petugas vaksin. “Jadi petugas vaksin itu adalah 12 orang perpuskesmas, kita bayar Rp 1 juta perbulan untuk petugas dan Rp 1,5 juta untuk ketua koordinator vaksin, terlepas dia banyak atau sedikit penduduknya yang mau vaksin perhari di puskesmas,”jelas Amir.

“Jadi tidak berpengaruh karena bukan kita bayar perdosis, kalau itu rekayasa dengan tujuan bayar perdosis, itu bisa jadi terjadi manipulasi administrasi data. Ini tidak ada permainan kita, karena kita membayar orang (petugas) perbulan sehingga tidak ada kaitannya dengan jumlah sasaran vaksin,”katanya lagi.

Ia juga menambahkan, ketahuan keliru data itu saat pihaknya memanggil semua kepala puskesmas. “Kita minta masukan data yang ril sama mereka, setelah kita jumlahkan data sama mereka, ternyata data yang ada pada kita selama ini terjadi selisih, sehingga kita menempuh dengan administrasi dan kita harus menunggu apakah berhasil atau tidak, kalau tidak maka kita yang rugi untuk capaian presentasi vaksinasi di Aceh Utara yang sedikit,”ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, terkait persoalan selisih data sasaran vaksinasi dengan jumlah penduduk, dirinya sudah pernah berkonsultasi dengan sekda. “Disampaikan oleh Pak Sekda waktu itu, yang penting sasaran kita kejar, dan berapa data akhir itulah yang sudah divaksin,”terangnya.

“Kita tidak lagi berpolimik berapa jumlah sasaran vaksin, tapi yang penting capaian kita berapa jumlah masyarakat yang sudah divaksin pada akhir Desember nantinya,”jelasnya lagi.

Amir juga mengimbau kepada seluruh petugas puskesmas, yang penting saat ini untuk sasaran vaksinasi yang ada harus divaksin. “Itu yang perlu dikejar untuk jadi capai vaksinasi. Kita tidak salahkan siapa-siapa, artinya sasaran vaksin harus kita temukan dulu hingga tercapai 100 persen,”ujarnya.

Sementara itu, jumlah warga Aceh Utara yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 122.771 (25.3%), dosis 2 sebanyak 46.213 (9.5%) dan dosis 3 baru 2.429 (39.0). Sedangkan stok vaksin, untuk Moderna mencapai 7.440 dosis dan Sinovac sebanyak 32.850 dosis. (harianrakyataceh/aspost)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here