ASPOST.ID- PT. Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT. Panca Usaha Company (PUCO), perusahaan nasional terkemuka di bidang kontrol valve dan sistem instrumentasi migas. Penandatanganan MoU ini berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/7/2025), menandai langkah penting dalam penguatan infrastruktur industri migas di Aceh.
MoU tersebut diteken langsung oleh Direktur Pengembangan Usaha PTPL, Ir. Muntazar, S.T., M.T., dan Direktur Utama PT PUCO, Dr. Ir. H. R. Baskoro Abie Pandowo, S.E., M.E. Prosesi penandatanganan turut disaksikan oleh Direktur Utama PTPL, Habibillah, S.E., serta Direktur Umum dan Keuangan PTPL, Junaidi, S.E.
Melalui kerja sama ini, PTPL ditunjuk sebagai distributor tunggal PT PUCO untuk wilayah Aceh. Ruang lingkup kerja sama meliputi pemasaran, instalasi, hingga layanan purnajual produk kontrol valve dan sistem instrumentasi yang digunakan di sektor migas.
Direktur Pengembangan Usaha PTPL, Muntazar, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan strategi jangka panjang dalam memperkuat kesiapan industri migas di Aceh.
“Kerja sama ini bukan hanya soal distribusi, tapi komitmen kami dalam menghadirkan teknologi unggul bagi sektor migas yang sedang tumbuh di Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PTPL, Habibillah, S.E., menyebut kolaborasi ini selaras dengan visi perusahaan untuk meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Lhokseumawe.
“Potensi migas Aceh sangat besar. Melalui kerja sama ini, kami siap mengambil peran strategis untuk menjawab kebutuhan industri dan membuka peluang ekonomi baru di daerah,” kata Dirut PTPL dalam keterangannya kepada aspost.id, pada Selasa (29/7) malam.
Habibillah juga memastikan bahwa hasil kesepakatan ini akan segera dilaporkan kepada Wali Kota Lhokseumawe, sebagai bentuk transparansi dan sinergi antara pemerintah daerah dan BUMD.
“Kami berharap langkah ini membuka lebih banyak lapangan kerja dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Lhokseumawe,”pintanya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak awal kolaborasi yang lebih luas dalam mendukung kemandirian industri migas di Aceh, sekaligus menguatkan posisi PTPL sebagai pemain kunci dalam ekosistem energi nasional.(asp)
