ASPOST.ID-Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki tak akan mengubah posisinya yang menolak Finlandia dan Swedia masuk sebagai anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).
Erdogan mengatakan telah dengan jelas menyatakan kepada sekutu NATO lain bahwa Turki akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia di aliansi tersebut.
“Kami akan tetap menerapkan kebijakan kami dengan cara yang pasti. Kami telah mengatakan kepada sekutu bahwa kami tetap akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia. Dan itu akan tetap seperti itu,” kata Erdogan dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya Kamis (19/5).
Erdogan sekali lagi membeberkan alasan Turki menolak keras Helsinki dan Stockholm masuk NATO. Menurutnya, kedua negara menampung dan membiayai “teroris” hingga memasok mereka dengan senjata.
“NATO adalah aliasni keamanan dan kami tdiak dapat menerima teroris berada di dalamnya,” ucap Erdogan seperti dikutip Reuters.
Erdogan merujuk pada tokoh-tokoh politik hingga aktivis yang dituding terkait upaya kudeta gagal pada 2016 dan lari ke luar negeri, termasuk Finlandia dan Swedia.
Ankara juga menuduh Finlandia dan Swedia menyembunyikan kelompok teror termasuk milisi Kurdi yang masuk dalam daftar hitam teroris Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Erdogan juga telah meminta anggota NATO lain untuk menghargai posisinya dalam hal ini, terutama soal kekhawatiran keamanan jika Finlandia dan Swedia masuk aliansi itu.
Erdogan mengatakan delegasi Finlandia dan Swedia tidak usah repot-repot berkunjung ke Ankara untuk melobi Turki agar melunak soal keanggotaan mereka di NATO. (cnnindonesia/aspost).