ASPOST.ID– Teknologi insfrastruktur
telekomunikasi High Altitude Platform Station (HAPS) telah dijajaki dan
diujicoba di beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut diungkap oleh
Board Member Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)
Arief Mustain di sela-sela acara Seluler Telco Outlook 2020, Senin (2/12/2019).
“Di beberapa negara lagi uji coba dan di Indonesia, kami lagi menjajaki,
beberapa drone-nya akan datang,” ungkap Arief.
Hanya dia tak merinci lebih lanjut tentang negara atau perusahaan mana yang
akan bekerja sama dengan Indonesia untuk menghadirkan HAPS ini. “Kita
belum bisa sebut negaranya tapi memang ini pemain global yang juga akan
mengajak kita,” tuturnya.
Arief
memaparkan, bahwa teknologi HAPS ini akan sangat membantu jika terjadi bencana.
Sebab HAPS bisa langsung diterbangkan dengan membawa Base Transceiver Station
(BTS).
Ia mengatakan, selama ini (jika terjadi bencana) BTS roboh ‘lah’ atau listrik
mati ‘lah’.
“Kalo pake itu
(HAPS) enak langsung naik. Teknologi-teknologi itu engga kebayangkan,
Dia naik dari hanggarnya, bawa BTS, di kawasan itu langsung nyala,” imbuh
Arief.
Sekadar informasi, HAPS adalah teknologi pesawat tanpa awak, dengan bentang
sayap kira-kira 10 meter yang bisa dimuat jaringan tergantung kebutuhan.
“Tergantung mau ditaruh apa (jaringan 4G dan 5G) dia bisa dimuatin apa
aja. Menarik itu,” pungkasnya, seperti dilansir sindonews. (as1)