ASPOST.ID- Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto menyampaikan, pihaknya dari pihak Kepolisian sudah berklaborasi dengan Rektor Unimal, para Purek dan dekan serta DPRK Lhokseumawe terkait aksi demo mahasiswa, pada Senin (12/9).
“Kekuatan kami yang dibantu oleh Polres Aceh Utara dan Bireuen serta petugas Satpol PP dan WH berjumlah 800 personel semuanya. Tujuannya, hanya untuk memberikan rasa aman supaya tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, namun faktanya siang tadi adik-adik mahasiswa memaksa kehendak untuk menduduki gedung DPRK Lhokseumawe, ini kan kurang baik,”tegas Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto kepada awak media, Senin (12/9).
Ia mengatakan, Ketua DPRK Lhokseumawe sudah menyampaikan untuk menerima perwakilan mahasiswa, tapi mahasiswa tidak mau sehingga pihaknya bertahan untuk mengamankan lokasi aksi demo mahasiswa.
Untuk korban luka-luka, Kapolres mengakui banyak batu berterbangan dari luar jalan, sehingga terkena beberapa kaca depan DPRK yang pecah.
“Ada anggota saya Ipda Bagus Kanit Pidum Polres Lhoksemawe, juga ada dua jahitan di kepala akibat terkena batu lemparan dari pendemo. Inikan kita akan lakukan tindakan terhadap hal-hal tersebut akan kami telusuri, ada efek maka ada tindakan,”tegas Kapolres Lhokseumawe.
“Kita perlu tambahan lidik dan saksi-saksi serta segala macam, kita lidik kembali dan kita pastikan dengan CCTV yang ada. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang ingin membuat kerusuhan dan kita betul-betul harus profesional dalam menangani kasus pelemparan kaca depan gedung DPRK Lhokseumawe, kami tidak tinggal diam dan akan melakukan tindakan kedepan,”kata Henki Ismanto, seperti dilansir harianrakyataceh.
Lanjut dia, berdemokrasi itu dan menyampaikan pendapat dimuka umum bebas, tapi jangan anarkis dan merusak fasilitas negara. Sementara itu, sambung Kapolres Lhokseumawe jumlah mahasiswa yang melakukan aksi demo ke gedung DPRK Lhokseumawe diperkirakan mencapai dua ribuan.(Rakyat Aceh/ASP)
