ASPOST.ID- Aliansi Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Malikussaleh (UNIMAL) melakukan aksi damai di depan Taman Riyadhah, Kota Lhokseumawe, pada Kamis sore, 26 September 2024.
Dalam aksi itu, mahasiswa mendesak Presiden Jokowi Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM di Aceh sebagaimana di amanatkan dalam MoU Helsinki dan UU No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Mahasiswa juga membawa beberapa spanduk dan poster yang berisikan “Darurat!!! Usut Tuntas Pelanggaran Ham di Aceh”. Bahkan, para mahasiswa juga mengenakan seragam celana dan baju hitam serta membawa payung hitam sebagai tanda berkabung.
Bahkan, beberapa mahasiswa juga melakban mulutnya dan menutup mata dengan kain hitam dan lakban hitam. Aksi mahasiswa ini juga mendapatkan pengawalan dari personil Polres Lhokseumawe.
Koordinator Lapangan Aji Pratama dalam orasinya menyampaikan, Presiden Joko Widodo membentuk Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Masa Lalu (PPHAM) dengan dalih untuk memenuhi hak reparasi bagi korban dan melakukan penyelesaian secara non-yudisial yang berfokus pada korban.
Mahasiswa menuntut Pemerintah untuk mendobrak tembok impunitas dengan menyeret seluruh aktor kasus pelanggaran HAM ke Kejaksaan Agung dan menghukum dengan seadil-adilnya.
Namun, hingga saat ini permasalahan tersebut juga belum dapat terselesaikan, bahkan masa kerja Tim PPHAM pada Desember 2023 sudah selesai dan menyisakan kebuntuan terhadap para korban. Kemudian mahasiswa juga menganggap bahwa pembentukan PPHAM ini hanya sebagai alat upaya pencucian dosa sesat dalam penyelesaian pelanggaran HAM di Tanoh Seuramoe Makkah.
“Tentu saja dalam peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh ini banyak menimbulkan korban meninggal, penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa. Hingga saat ini Tanoh Seuramoe Makkah berpondasikan tetesan darah dan air mata,”tegasnya.
Berikut rentetan peristiwa di Aceh:
- PERISTIWA RUMOH GEUDONG (AGUSTUS 1989-1998)
- PERISTIWA SIMPANG KKA (3 MEI 1999)
- PERISTIWA TIMANG GAJAH (4 AGUSTUS 2001)
- PERISTIWA JAMBO KEUPOK (17 MEI 2003)
- TRAGEDI JEMBATAN ARAKUNDO (3 FEBRUARI 1999)
Selain itu, cukup banyak peristiwa kelam yang terjadi di Tanoh Seuramoe Makkah, keluarga korban membutuhkan lentera ditengah gelap dan kebuntuan. (asp)