Petani Garam Aceh Utara Dapat Berkah di Musim Kemarau

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Utara Syarifuddin, didampingi Camat Kecamatan Lapang Zulfikar, beserta Plt Kepala Bidang Perikanan Tangkap Mukhlis, penyuluh perikanan, tim dinas dan koperasi Cot Meunarek memantau rumah tunnel garam di Gampong Matang Tunong, Kecamatan Lapang, Aceh Utara, Kamis (18/4/2024).

ASPOST.ID- Petani garam yang berada di pesisir Aceh Utara, ternyata membawa berkah tersendiri dengan terjadinya musim kemarau ekstrem Betapa tidak, untuk proses pengkristalan garam yang lebih cepat membuat produktivitas petani garam meningkat.

Kondisi cuaca panas terik sebagai dampak dari fenomena El Nino membuat para petani garam bersemangat meningkatkan produktivitas. Sejak pagi hingga sore, petani garam mulai menata lahan tunnel hingga proses panen.

Sulaiman, salah satu petani garam Gampong Matang Tunong Kecamatan Lapang mengakui, fenomena El Nino menjadi berkah bagi para petani garam di pesisir Aceh Utara.

“Memasuki bulan Januari, petani garam mulai memaksimalkan hasil panen. Jika biasanya proses pengkristalan garam lebih dari dua minggu, saat ini panen bisa lebih cepat. Panen garam sangat menguntungkan, karena panasnya juga ada dan menghasilkan 350-400/kg dalam satu tunnel yang ukuran meja 10×4 meter,”ucap Sulaiman kepada awak media, pada Kamis (18/4).

Hal senada juga disampaikan petani garam lainnya, T. Miftahuddin di Kecamatan Seunuddon. Menurutnya, cuaca panas maksimal kali ini membuat hasil produktivitas garam meningkat. Biasanya dalam sepekan bisa mencapai 3 ton, namun saat ini bisa mencapai 4 ton hingga 6 ton. Begitu juga di Kecamatan Dewantara.

“Dua belas hari sekali langsung diangkat. Biasanya kan dua puluh hari sekali enggak seberapa, kalau panasnya terik ya 6 ton lebih,” terangnya.

Ketua Koperasi Cot Meunarek Kecamatan Lapang Irwansyah selaku pengolola Gudang Garam Nasional (GGN) mengatakan, bagi petani garam yang tidak memiliki gudang penyimpanan bisa di simpan di gudang tersebut.

Sementara untuk melihat potensi produktivitas garam itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Utara Syarifuddin, didampingi Camat Kecamatan Lapang Zulfikar, beserta Plt Kepala Bidang Perikanan Tangkap Mukhlis, penyuluh perikanan, tim dinas dan koperasi Cot Meunarek langsung turun kelokasi.

Tepatnya, di Gampong Matang Tunong, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara dalam rangka monitoring serta memastikan rumah tunnel garam yang telah dibangun oleh DKP Aceh Utara dan DKP Propinsi Aceh dapat bermanfaat bagi para petani Garam, Kamis, (18/4/2024).

Pada kesempatan tersebut beliau berdiskusi dan mendengarkan keluhan yang dihadapi petambak garam terkait dengan kelebihan dan kekurangan rumah tunnel garam tersebut sehingga bisa dibenahi.

“Dengan adanya tunnel ini, diharapkan kualitas garam akan lebih baik, lebih cepat panen dan jikalau hujan pun proses produksi garam tetap bisa berlangsung,”pinta Kepala DKP Aceh Utara,Syarifuddin.

Para petambak garam merasa terbantu dengan adanya tunnel garam ini, namun mereka berharap kolam air matang sebagai bahan baku sebelum masuk ke tunnel kalau bisa ditempatkan secara tertutup sehingga tak bercampur dikala hujan turun.

Masa bagi para petani garam untuk produksi garam bisa setiap tahun dengan sistem tunnel. Dalam satu bulan bisa panen 2 kali dengan harga yang memang masih perlu lebih baik lagi.

Keluhan lain juga di sampaikan pemenuhan kebutuhan garam untuk industri pengolahan, seperti prabrik es, aneka pangan, dan farmasi masih mengandalkan yang didatangkan dari luar daerah. Hal ini lantaran standar kualitas produksi garam dalam lokal yang belum memenuhi syarat kebutuhan industri tersebut. 

Syarifuddin menuturkan, sulit bagi petani garam untuk menggaet pelanggan dari pabrikan industri lantaran tidak ada barang atau jumlah produksi yang masih rendah.

“Setelah terjalin hubungan baik dengan pelanggan, ternyata barangnya tidak ada, itu yang perlu pemikiran kita untuk ke depan, karena kebutuhan industri ini sangat besar,” petani garam Aceh Utara hanya mampu untuk lokal saja, itupun tidak mencukupi,” ungkapnya. 

Sementara itu, guna mencapai terget tersebut, Kita harapkan untuk pembangunan tunnel garam di Aceh Utara perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi atau pemangku kepentingan lainnya.(asp/ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here