ASPOST.ID- Ratusan guru, Kepala Sekolah, Pengawas hebat Aceh dan Indonesia berkumpul dalam sebuah webinar yang membahas “Tips and Trik Pengisian E-Kinerja yang berpihak pada murid”, pada Sabtu (27/1/2024).
Kegiatan itu dipandu oleh Koordinator Kepala Sekolah Penggerak Provinsi Aceh, Khairudin, S.Pd.,M.Pd, yang memberikan pemahaman mendalam tentang pengoptimalan fitur pengelolaan kinerja pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Dalam sesi yang berlangsung melalui kelas online, 1.163 peserta terlibat aktif, menunjukkan antusiasme tinggi para pendidik untuk menggali pengetahuan lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, Khairudin menjelaskan pengalaman dan pengetahuannya dengan luar biasa, membuat seluruh peserta tetap melek hingga sesi acara berakhir.
Salah satu poin utama yang diangkat dalam webinar ini adalah pentingnya memahami peran guru sesuai dengan Undang-Undang No 14 tahun 2005 & Permendikbud No.15 tahun 2018.
Guru bukan hanya pengajar, namun juga pendidik profesional yang memiliki tugas mendidik, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Tugas guru sebagai administrator tidak dapat dipungkiri dari sejak dahulu sudah melekat pada diri. Pengelolaan E-kinerja, sebagai solusi administratif, diharapkan dapat membantu guru dalam mengelola proses belajar-mengajar dengan lebih efisien.
Dalam catatan refleksi, pemateri menyoroti pentingnya pengisian e-kinerja sebagai upaya mendukung kurikulum merdeka yang berpihak pada murid. Pembicaraan tentang sunat muakad untuk pengisian e-kinerja menjadi sorotan, dimana guru yang tidak mengisinya akan di non-aktifkan secara berkala, mendorong para pendidik untuk lebih serius mengelola dokumen kinerja mereka.
Webinar ini juga membahas bahwa kunci pengisian e-kinerja bukan hanya mencari poin tertinggi, melainkan fokus pada praktik pembelajaran yang berorientasi pada murid. Guru diingatkan untuk menghindari overthinking dan fokus pada substansi pengajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam pengisian e-kinerja bukan untuk mengejar poin tertinggi tetapi praktik pembelajaran berorientasi pada murid menjadi kunci penting. Kini saat yang tepat untuk guru ‘stop baperan’ karena tidak ada lagi istilah “aso lhok”, junior, senior dan istilah lainnya.
Pembelajaran “lesson study” dalam observer membuka ruang bagi guru untuk terus belajar berbagi menginspirasi. Sebagai junior memberikan gagasan, dan ide kreatif, sedangkan senior melalui keteladanan bagi sesama dalam bingkai kebhinekaan.
Sebagai simpulan, webinar ini berhasil menyajikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan e-kinerja yang efektif, membantu guru mengatasi miskonsepsi peran mereka dalam pendidikan.
Kerjasama dari Forum Komunikasi Guru Penggerak Lhokseumawe (FKGPL), didukung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, dan Balai Guru Penggerak Aceh, menjadi kunci sukses terselenggaranya acara ini.
Pesan yang diambil dari webinar ini adalah bahwa guru harus terus meningkatkan kompetensi diri, baik pedagogik, profesional, sosial, maupun pribadi.
Melalui keterlibatan dalam pelatihan mandiri di PMM, guru dapat mengoptimalkan kinerja mereka dan menjadi pilar utama dalam menciptakan ruang pembelajaran yang inspiratif.
Rapor pendidikan bukan tugas kepala sekolah melainkan inovasi kolaboratif tanggungjawab bersama guru dan stakeholder pendidikan untuk membantu melakukan perbaikan dengan menganalisis, menyusun perencanaan, dan tindak lanjut untuk perbaikan secara berkelanjutan.
Kelima kartu atau fitur e-kinerja harus dikelompokkan guru untuk memilih fitur yang tersedia secara merata agar ada trend naik sebagai acuan perbaikan dan peningkatan kualitas satuan pendidikan.
Semoga, melalui webinar ini, para guru dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. (asp/ril)
Penulis: Fauza, S.Si.,M.Pd (Guru Penggerak Akt.6 Lhokseumawe