Tanggapi Tuduhan Ambil Untung Tes PCR, Ini Kata Luhut Binsar Panjaitan

Koordinator PPKM Jawa-Bali, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan.

ASPOST.ID- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya siap di audit untuk menelusuri tudingan keterlibatannya dalam mengambil keuntungan tes PCR yang selama ini menimbulkan kericuhan di masyarakat.

Luhut menegaskan, setiap keputusan yang diambil selalu melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawal setiap langkah kebijakan yang dijalankan.

“Setiap keputusan saya buat saya minta BPKP audit dulu. Pasti terlibat (BPKP). Boleh cek. Misal kita mau beli obat yang presiden 3 juta kotak. Ada 3-4 macam obat vitamin saya minta BPKP di audit dulu harganya,” ujarnya dalam akun YouTube Deddy Corbuzier dikutip Kamis (11/11).

Luhut menjelaskan, alasan harga tes PCR yang selama ini dapat turun tajam dari harga sebelumnya yang sangat mahal, karena proses perjuangan pemerintah dalam mencari alat yang lebih murah agar dapat menjangkau kebutuhan masyarakat luas.

“Dulu waktu awal harga PCR bisa 5 sampai 6 juta seminggu baru keluar ada yang 7 juta . Nah ini rakyat kalau gini gimana. Dari situ kita cari jalan keluar pak kita cari dimana yang murah,” jelasnya.

Hingga pada akhirnya pihaknya menemukan harga yang relatif terjangkau dengan kualitas yang samgat baik dari perusahaan Tiongkok. “Akhirnya saya cari di China ketemu lah brand perusahaan terkenal cek di UI bawa sampel ke UI hasilnya sangat baik harga 1/10. Nah itu mulai terjun harganya terus kebawah,” imbuhnya.

Luhut meminta agar masyarkat dapat berfikir jernih dalam menyikapi suatu kondisi. Tidak adil jika kondisi saat ini dibandingkan dengan kondisi pada awal pandemi saat itu yang mana permintaan alat kesehatan termasuk tes PCR sedang tinggi-tingginya.

“Jangan menilai situasi chaos dengan situasi hari ini. Karena dalam situasi chaos itu harus biat keputusan cepat tepat supaya mengurangi korban. Apakah kemungkinan Bay Pass saya berani. Dituduh ambil untung untung apa. Aku keluar duit,” ucapnya.

Bahkan, dalam mengatasi pandemi Covid-19 dirinya bersama teman-temannya antar pengusaha membuat PT GSI yang murni bekerja dibidang kemanusiaan. Ia menegaskan tidak ada yang mengambil keuntungan karena keuntungan yang diperoleh juga digunakan untuk kepentingan pembelian barang dan alat kesehatan lainnya.

“Ngga usah sumpah-sumpah. Audit lah ada ngga saya terima dividen gitu. Saya udah ngerjain, saya nyumbang, di bully lagi . Jadi lengkap lah penderitaan itu,” pungkasnya. (jawapos/aspost)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here