ASPOST.ID-Bendera Bintang Bulan dibentangkan dalam gedung paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh usai pelantikan Saiful Bahri alias Pon Yaya sebagai Ketua DPR Aceh sisa jabatan 2019-2024. Pelantikan dan pengucapan sumpah digelar pada Jumat (13/5).
Bendera yang pernah digunakan oleh Gerakan Aceh Merdeka itu kini sudah menjadi bendera Aceh yang disahkan oleh DPR Aceh dalam Qanun Aceh Nomor 3 tahun 2013 lalu, dan telah dimasukkan pada lembaran daerah Provinsi Aceh.
Bendera Bintang Bulan yang dibentangkan itu dilakukan oleh sejumlah pria ketika prosesi pelantikan telah selesai. Tepatnya, saat itu Pon Yaya sedang melayani permintaan foto bersama dari anggota DPR Aceh hingga sejumlah tamu lainnya.
Sejumlah pria tersebut kemudian meminta foto bersama sambil membentangkan bendera berlatar merah itu. Mereka secara bergantian mengambil gambar dengan latar belakang bendera bintang bulan.
Sebelumnya, saat Pon Yaya memberi kata sambutan, film pendek yang menampilkan kontak senjata GAM dan TNI juga diputar. Video itu adalah kilas balik profil Pon Yaya sebagai mantan kombatan GAM yang dulu angkat senjata menuntut kemerdekaan Aceh.
Detik-detik akhir film itu menampilkan penandatanganan damai GAM-Indonesia di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005 atau dikenal MoU Helsinki. Damai menjadikan Aceh daerah khusus dan istimewa di Indonesia.
“MoU mengubah kesadaran rakyat Aceh baik secara politik, ekonomi, maupun sosial. Tugas memperjuangkan agar seluruh butir-butir MoU terelasi bersifat wajib bagi lembaga DPR Aceh terlebih saya sebagai ketua di lembaga ini,” kata Saiful Bahri.
Ia mengatakan akan memperjuangkan sejumlah poin kesepakatan damai yang belum terpenuhi, seperti tanah bagi mantan kombatan GAM hingga bendera dan lambang Aceh.
Politisi Partai Aceh tersebut menggantikan posisi Dahlan Jamaluddin yang menjabat sejak 2019.
Penggantian ketua parlemen Aceh ini atas usulan Partai Aceh kepada pimpinan DPR Aceh beberapa waktu lalu.
Pon Yaya datang ke gedung paripurna mengenakan pakaian adat Aceh lengkap dengan kopiah meukutop. Pengucapan sumpah jabatannya dipandu oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Gusrizal.
Kemudian, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al-Haythar mem-peusijuek Pon Yaya.(kumparan/aspost)