Wakil Menteri PU Pantau Bendungan Krueng Keureuto di Aceh Utara

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Ir. Diana Kusumastuti, M.T, ikut memantau kondisi pembangunan Bendungan Krueng Keureuto di kawasan Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, pada Ahad, 9 Februari 2025.

ASPOST.ID- Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Ir. Diana Kusumastuti, M.T, ikut memantau kondisi pembangunan Bendungan Krueng Keureuto di kawasan Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, pada Ahad, 9 Februari 2025.

Dalam kunjungan itu, turut didampingi oleh Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar, Dandim 0103/Aut Letkol Kav Makhyar, Kepala Balai BWS Sumatra I Aceh Heru Setiawan, Kasatker Pembangunan Bendungan BWS Sumatra I Aceh Fardhianti, PPK Pembangunan Bendungan BWS Sumatra I Aceh Variadi, Projek Menejer Waskita- Adhi -AS (KSO) Satya Devara, Para Project Manager Perusahaan di Bendungan Krueng Keureutoe dan Kadis PUPR Aceh Utara, Jafar.

Kehadiran Wamen Pekerjaan Umum itu, untuk memastikan kondisi Bendungan Krueng Keureuto yang sudah tahap penyelesaian pembangunannya.

Untuk diketahui, Bendungan Keureutoe ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Gampong Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Untuk peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Keureuto itu dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Senin 9 Maret 2015 lalu.

Pembangunan bendungan ini untuk meningkatkan potensi sumber daya air guna mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan di wilayah Aceh Utara berpenduduk 600 ribu jiwa lebih.

Bendungan ini akan langsung dirasakan manfaatnya sebagai sumber air irigasi untuk intensifikasi irigasi Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi irigasi Pase Kanan seluas 6.677 hektar.

Selain itu, juga untuk penyediaan air baku 0,5 meter kubik per detik, pembangkit listrik PLTA 6,34 MW, serta untuk pengendalian banjir 30 juta meter kubik (mereduksi banjir kawasan Lhoksukon sekitar 30 persen).

Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 lalu dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun ini dilaksanakan secara bertahap melalui empat paket. Melalui kontraktor, PT. Brantas Abipraya (Persero)-PT. Pelita Nusa Perkasa (KSO) untuk paket 1, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk paket 2, PT. Hutama Karya-Perapen untuk paket 3, dan Abipraya – Indra – Nusa, KSO untuk Paket Penyelesaian. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here