ASPOST.ID- Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Samudera Pasee, H. Abu Bakar A. Latief,akrab disapa Abu Len menyampaikan, pergantian Panglima Muda Daerah III (DIII) Tgk.Tjik Di Paya Bakong itu sesuai keputusan dari KPA Pusat.
Sebelumnya dijabat oleh Hasan Nurdin AB yang lebih dikenal sebutan Pang Rembo. Kini, Mualem selaku Ketua KPA Pusat, menunjuk Sofyan Ismail, akrab disapa Chombet.
“Penyerahan SK ini bukan semata kebijakan internal wilayah, tetapi merupakan tindak lanjut dari arahan dan mandat langsung Ketua KPA Pusat, H. Muzakir Manaf (Mualem), sebagai bentuk penataan ulang struktur kepemimpinan di tingkat daerah guna memperkuat soliditas organisasi,”kata Abu Len, usai penyerahan SK kepada Chombet dalam keterangannya kepada aspost.id, Selasa malam (27/5).
Ia mengatakan,pengangkatan Chombet menandai upaya penyegaran struktur di tingkat daerah, sejalan dengan semangat KPA untuk menjawab tantangan pasca konflik yang kini bertransformasi dalam bentuk peran sosial dan pembangunan berbasis komunitas.
“Momentum ini menjadi penanda pentingnya dalam dinamika internal KPA yang terus bertransformasi pasca perjanjian damai MoU Helsinki RI-GAM, namun tetap menjaga nilai-nilai dasar perjuangan Aceh,”katanya.
Abu Len juga memberikan penghormatan kepada Panglima Muda sebelumnya, Hasan Nurdin AB akrab Pang Rembo, yang telah menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab dalam mengelola struktur organisasi serta menjaga semangat kolektif perjuangan di Daerah III.
“Rembo telah mendedikasikan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk kepentingan organisasi serta masyarakat. Kiprah dan loyalitasnya menjadi bagian dari fondasi yang harus dihargai dan diteruskan,”ucap Abu Len yang pernah menjadi anggota Parlemen Aceh ini.
Eks Pejuang Aceh Merdeka ini juga menyampaikan harapannya kepada Chombet agar mampu menjalankan peran strategis ini tidak hanya sebagai simbol struktural. Akan tetapi sebagai pemimpin yang mampu membangun dialog, merawat solidaritas antar kader, dan membawa kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.
“Pemimpin hari ini tidak lagi cukup hanya kuat di medan simbolik, tetapi juga harus adaptif, komunikatif, dan mampu membaca kebutuhan zaman. Tugas kita adalah menyelaraskan idealisme perjuangan dengan realitas sosial yang berkembang,”tegas Abu Len.
Sementara itu, Pang Chombet usai penyerahan SK menyatakan kesiapannya memikul amanah tersebut. Ia berkomitmen untuk melanjutkan kerja-kerja konsolidatif serta membuka ruang komunikasi yang luas dengan seluruh elemen perjuangan.
“Saya menyadari bahwa amanah ini besar, dan saya akan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Ini bukan semata jabatan, tetapi sebuah kepercayaan untuk menjaga arah perjuangan agar tetap relevan dengan dinamika masyarakat hari ini,” ucapnya.
Selain itu, untuk diketahui dengan bergesernya estafet kepemimpinan, KPA Wilayah Samudera Pasee menunjukkan bahwa transformasi organisasi pasca konflik tetap berjalan dalam koridor kedewasaan politik dan komitmen terhadap masa depan Aceh yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Dalam penyerahan SK itu juga ikut disaksikan para panglima daerah, Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil dan mantan Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf akrab disapa Sidom Peng serta unsur terkait lainnya.(asp)
