Close Menu
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Dunia Islam
  • Internasional
  • Olahraga
  • Kabar Mahasiswa
  • Kesehatan
Pos-pos Terbaru
  • Mahasiswa Tapanuli Bantu Korban Banjir Aceh Utara
  • Pemko Lhokseumawe: Saatnya PLN Gratiskan Tagihan Listrik Korban Banjir Aceh
  • Kunjungan Haru Danrem 011 ke Kodim 0117/Aceh Tamiang: Prajurit Kehilangan Istri dan Anak dalam Longsor
  • Listrik Belum Normal, Dirut PLN Sampaikan Permohonan Maaf ke Rakyat Aceh
  • Atlet Lhokseumawe Boyong 38 Medali di POPDA Aceh XVII, Pemko Serahkan Bonus Penghargaan

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mahasiswa Tapanuli Bantu Korban Banjir Aceh Utara

09/12/2025

Pemko Lhokseumawe: Saatnya PLN Gratiskan Tagihan Listrik Korban Banjir Aceh

09/12/2025

Kunjungan Haru Danrem 011 ke Kodim 0117/Aceh Tamiang: Prajurit Kehilangan Istri dan Anak dalam Longsor

09/12/2025
Kategori
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • Daerah
  • Decor
  • DUNIA ISLAM
  • Ekonomi
  • Home
  • INTERNASIONAL
  • KABAR HAJI
  • KABAR MAHASISWA
  • KESEHATAN
  • Kuta Raja
  • Nasional
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • Opinion
  • OTOMOTIF
  • Pase
  • Picks
  • Politik
  • TEKNOLOGI
  • Uncategorized
Facebook X (Twitter) Instagram
Rabu, Desember 10
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Facebook X (Twitter) LinkedIn VKontakte
ASPOST.ID
  • Home
  • Daerah

    Mahasiswa Tapanuli Bantu Korban Banjir Aceh Utara

    09/12/2025

    Pemko Lhokseumawe: Saatnya PLN Gratiskan Tagihan Listrik Korban Banjir Aceh

    09/12/2025

    Kunjungan Haru Danrem 011 ke Kodim 0117/Aceh Tamiang: Prajurit Kehilangan Istri dan Anak dalam Longsor

    09/12/2025

    Atlet Lhokseumawe Boyong 38 Medali di POPDA Aceh XVII, Pemko Serahkan Bonus Penghargaan

    09/12/2025

    Akibat Bencana Hidrometeorologi, Lhokseumawe Alami Kerusakan Hampir Rp 1 Triliun

    08/12/2025
  • Nasional
    1. Ekonomi
    2. Politik
    3. View All

    Jelang Pelantikan, Mualem Penuhi Undangan Tiga Dubes Asing

    26/01/2025

    Kuartal II Tahun 2023, Laba BSI Capai Rp2,82 triliun

    19/09/2023

    BSI Teken Kerja Sama Dengan PT PIM, Untuk Pembayaran Digital

    17/05/2023

    Pertamina Turunkan Harga Pertamax, Pertalite dan Solar Tergantung Pemerintah

    01/10/2022

    Fachrul Razi dan M.Yasir Layak Maju di Pilkada Lhokseumawe

    18/04/2024

    Bahas Limbah Nuklir Fukushima, Menlu Jepang dan China Bertemu di Jakarta

    08/07/2023

    Kejaksaan Punya Peran Strategis Untuk Sukseskan Pemilu Serentak 2024

    08/03/2023

    Ini Respons Jokowi soal NasDem Usung Anies Capres 2024

    03/10/2022

    Listrik Belum Normal, Dirut PLN Sampaikan Permohonan Maaf ke Rakyat Aceh

    09/12/2025

    Pastikan Kebutuhan Korban Bencana Terpenuhi, Prabowo Cicipi Makanan Pengungsi Aceh

    07/12/2025

    Presiden Prabowo Tinjau Pembangunan Jembatan Bailey di Aceh, Pastikan Akses Logistik Pulih Pasca Banjir

    07/12/2025

    Ratusan Warga Binaan Lapas Aceh Tamiang Dilepas Saat Banjir Setinggi Atap

    06/12/2025
  • Dunia Islam
  • Internasional
  • Olahraga
  • Kabar Mahasiswa
  • Kesehatan
ASPOST.ID
Home»INTERNASIONAL»Joe Biden Presiden Terpilih AS, Bagaimana Reaksi Pemimpin Arab Saudi dan Negara Teluk
INTERNASIONAL

Joe Biden Presiden Terpilih AS, Bagaimana Reaksi Pemimpin Arab Saudi dan Negara Teluk

RedaksiBy Redaksi12/11/2020Tidak ada komentar6 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp Copy Link
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Bluesky Tumblr Reddit VKontakte Telegram WhatsApp Threads Copy Link

“Anda harus memaafkan saya jika perhatian saya tampak sedikit teralihkan,” kata duta besar Saudi untuk Inggris saat pandangannya beralih ke ponselnya. “Saya sedang mengawasi hasil yang datang dari Wisconsin.”

Hal itu ia ucapkan delapan hari yang lalu, ketika masyarakat dunia belum tahu siapa yang akan memasuki Gedung Putih pada Januari mendatang. Ketika Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS 2020, pemerintah Saudi di Riyadh membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons dibandingkan saat Donald Trump terpilih pada pemilihan sebelumnya.

Ini tidak mengherankan: mereka baru saja kehilangan seorang teman. Kemenangan Biden sekarang bisa berdampak luas bagi Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya. Kemitraan strategis AS dengan kawasan itu dimulai pada 1945 dan kemungkinan bertahan, tetapi perubahan akan datang dan tidak semua perubahan tersebut diterima di wilayah itu.

Hal itu ia ucapkan delapan hari yang lalu, ketika masyarakat dunia belum tahu siapa yang akan memasuki Gedung Putih pada Januari mendatang. Ketika Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS 2020, pemerintah Saudi di Riyadh membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons dibandingkan saat Donald Trump terpilih pada pemilihan sebelumnya. Ini tidak mengherankan: mereka baru saja kehilangan seorang teman.

Kemenangan Biden sekarang bisa berdampak luas bagi Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya. Kemitraan strategis AS dengan kawasan itu dimulai pada 1945 dan kemungkinan bertahan, tetapi perubahan akan datang dan tidak semua perubahan tersebut diterima di wilayah itu.

Kehilangan sekutu utama

Presiden Trump merupakan sekutu besar dan pendukung keluarga Saudi yang berkuasa di Arab Saudi. Dia memilih Riyadh sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya saat menjabat sebagai presiden pada 2017. Menantu laki-laki Trump, Jared Kushner, menjalin hubungan kerja yang erat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Ketika setiap badan intelijen Barat mencurigai sang putra mahkota berada di balik pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018, Presiden Trump menolak untuk langsung menyalahkannya.

Tidak mengherankan tim Mohammed bin Salman memberi tahu orang-orang pada saat itu: “Jangan khawatir, ini bisa diatasi.” Trump juga menolak seruan keras di Kongres untuk mengekang penjualan senjata ke Saudi. Singkat kata: Arab Saudi, serta pada skala yang lebih kecil, Uni Emirat Arab dan Bahrain, akan kehilangan sekutu utama mereka di Gedung Putih.

Banyak hal tidak akan berubah tetapi berikut ini adalah beberapa hal yang kemungkinan besar akan berubah.

Perang Yaman

Presiden Barack Obama, yang Biden dampingi sebagai wakil presiden selama delapan tahun, ketika itu semakin tidak nyaman dengan sepak terjang Arab Saudi dalam peperangan melawan pemberontak Houthi di Yaman.

Saat Obama meninggalkan jabatannya, perang udara itu telah berlangsung selama hampir dua tahun dengan sedikit keberhasilan militer yang menimbulkan dampak kerusakan besar pada warga sipil dan infrastruktur negara.

Presiden Obama sadar ketidakpopuleran perang itu di kalangan Capitol Hill dan ia pun mengurangi bantuan militer dan intelijen AS untuk Saudi. Pemerintahan Trump memutarbalikkan langkah itu dan praktis memberikan keleluasaan kepada Saudi di Yaman. Sekarang tampaknya situasi itu akan berubah lagi, karena Biden baru-baru ini mengatakan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri bahwa dia akan “mengakhiri dukungan AS untuk perang yang dipimpin Saudi di Yaman dan memerintahkan penilaian ulang hubungan kita dengan Arab Saudi”.

Tekanan yang akan datang dari pemerintahan Biden terhadap Saudi dan Yaman untuk menyelesaikan konflik ini kemungkinan bakal meningkat. Saudi dan UEA beberapa waktu lalu menyadari bahwa perang ini tidak akan pernah berakhir dengan kemenangan militer. Mereka sendiri telah mencari jalan keluar yang dapat menyelamatkan wajah mereka sekaligus tidak meninggalkan pihak Houthi pada posisi yang sama ketika perang itu dimulai Maret 2015.

Iran

Warisan besar Presiden Obama di Timur Tengah adalah kesepakatan nuklir Iran yang diperoleh secara susah payah – yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Kesepakatan tersebut mencabut rangkaian sanksi terhadap Iran, sedangkan Iran bakal mematuhi batasan aktivitas nuklir dan inspeksi fasilitas nuklirnya.

Presiden Trump menyebutnya “kesepakatan terburuk yang pernah ada” dan menarik AS keluar dari perjanjian itu. Sekarang, Biden tampaknya akan membawa AS kembali ke perjanjian itu membuat geram Arab Saudi. Pada musim gugur lalu, tak lama setelah serangan rudal misterius di pabrik petrokimia Arab Saudi, saya menghadiri konferensi pers di Riyadh yang digelar Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir, yang mengecam kesepakatan nuklir Iran.

Kesepakatan itu adalah bencana, katanya, karena tidak memperhitungkan (padahal tidak pernah dimaksudkan untuk itu) program rudal strategis Iran yang ekspansif maupun penyebaran milisi proksi di Timur Tengah. Seluruh kesepakatan tersebut, dia menyiratkan, adalah bagian dari warisan cacat dari pemerintahan Obama yang tidak memahami bahaya yang ditimbulkan oleh Iran.

Saudi dan beberapa sekutu Teluk mereka diam-diam bertepuk tangan ketika pada Januari tahun ini AS melakukan serangan pesawat tak berawak di Irak yang membunuh Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan operasi luar negeri Garda Revolusi Iran, Pasukan Quds.

Sekarang mereka khawatir apakah tim Gedung Putih yang baru akan tergoda untuk melakukan tawar-menawar dengan Teheran yang melemahkan kepentingan mereka sendiri.

Qatar

Qatar menampung pangkalan Pentagon terbesar dan paling strategis di Timur Tengah: yaitu Pangkalan Udara Al-Udeid. Dari sana, AS mengarahkan semua operasi udaranya di wilayah Komando Pusat, dari Suriah hingga Afghanistan.

Namun, Qatar masih menghadapi boikot dari kuartet negara Arab – Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir – yang semuanya sangat marah atas dukungan Qatar terhadap gerakan politik Islamis seperti Ikhwanul Muslimin.

Boikot itu dimulai tak lama setelah kunjungan Presiden Trump ke Riyadh pada 2017 yang banyak dipuji. Pada saat itu, kuartet itu berpandangan bahwa mereka mendapat dukungan Trump.

Faktanya, Trump pada awalnya- mendukung Qatar secara terbuka. Namun, sokongan itu hanya berlangsung singkat sampai dia mendapat penjelasan bahwa Qatar adalah sekutu AS dan bahwa Al-Udaid merupakan pangkalan penting bagi departemen pertahanan AS. Pemerintahan presiden terpilih Joe Biden kemungkinan akan mendorong pemulihan hubungan negara-negara Teluk ini. Selama ini hal tersebut bukan menjadi kepentingan AS, dan tentunya bukan untuk kepentingan negara-negara Teluk Arab sendiri.

Hak asasi manusia

Beberapa negara Teluk memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk. Tetapi Presiden Trump tidak pernah menunjukkan ketertarikan untuk menghukum sekutu-sekutu Arabnya atas masalah ini.

Dia berargumen bahwa kepentingan strategis AS dan kesepakatan bisnis mengesampingkan kekhawatiran tentang aktivis hak perempuan yang dipenjara; dugaan pelecehan tenaga kerja asing di Qatar; atau fakta bahwa pada Oktober 2018 petugas keamanan pemerintah Saudi terbang dengan pesawat resmi ke Istanbul untuk membungkam kritikus paling vokal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, dan membuang jenazahnya yang tidak pernah ditemukan hingga hari ini. Presiden terpilih Biden dan pemerintahannya tidak mungkin begitu pemaaf soal hal tersebut. (bbc/asp)

Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp Copy Link
Previous ArticleRS Kesrem Lhokseumawe Siapkan 17 Ribu Spesimen Tes Swab
Next Article Ternyata Nama Rizieq Shihab Masuk Daftar Red Notice Interpol
Redaksi
  • Website

Related Posts

Bantu Korban Banjir Bandang, Malaysia Kirim 2 Ton Obat-obatan ke Aceh

30/11/2025

Gaza Dinyatakan Dilanda Kelaparan

25/08/2025

Prabowo Bicara Soal Eks Panglima GAM Muzakir Manaf di Rusia, Kini Jabat Gubernur Aceh

21/06/2025
Leave A Reply Cancel Reply

Post Terbaru

Mahasiswa Tapanuli Bantu Korban Banjir Aceh Utara

09/12/2025

Pemko Lhokseumawe: Saatnya PLN Gratiskan Tagihan Listrik Korban Banjir Aceh

09/12/2025

Kunjungan Haru Danrem 011 ke Kodim 0117/Aceh Tamiang: Prajurit Kehilangan Istri dan Anak dalam Longsor

09/12/2025

Listrik Belum Normal, Dirut PLN Sampaikan Permohonan Maaf ke Rakyat Aceh

09/12/2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo
Highlights

Atlet Lhokseumawe Boyong 38 Medali di POPDA Aceh XVII, Pemko Serahkan Bonus Penghargaan

By Redaksi09/12/2025

ASPOST.ID- Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) memberikan penghargaan serta bonus…

Akibat Bencana Hidrometeorologi, Lhokseumawe Alami Kerusakan Hampir Rp 1 Triliun

08/12/2025

Pastikan Kebutuhan Korban Bencana Terpenuhi, Prabowo Cicipi Makanan Pengungsi Aceh

07/12/2025

Presiden Prabowo Tinjau Pembangunan Jembatan Bailey di Aceh, Pastikan Akses Logistik Pulih Pasca Banjir

07/12/2025
Demo Demo Demo Demo
Copyright © aspost.id
  • Home
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Sitemap

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Ad Blocker Enabled!
Ad Blocker Enabled!
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.