ASPOST.ID– Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, menyatakan, dirinya tidak mempersoalkan sejumlah pihak yang ingin memperingati HUT GAM pada 4 Desember besok.
Apalagi, selama ini kegiatan yang dilakukan sangat positif dan tidak mengganggu ketertiban dan kondusifitas keamanan di Aceh. Hal itu disampaikan Pangdam IM saat diwawancarai awak media seusai memimpin upacara Bendera Merah Putih dan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) bagi prajurit, serta pelantikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) yang berlangsung di lapangan Hijau Jasmani Kodam Iskandar Muda (Jasdam IM), Neusu Jaya, Banda Aceh, Senin (2/12/2019).
“4 Desember? Ya itu sudah ada ketentuan, mereka akan mengadakan milad. Silakan saja, tapi aturan norma-normanya kan sudah ada, asal jangan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Pangdam IM, Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko
Jenderal TNI bintang dua ini mengingatkan agar para pihak yang ingin memperingati kegiatan itu tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu gangguan keamanan di Aceh yang sudah terwujud belasan tahun lalu. “Jangan mengganggu ketertiban masyarakat, jangan mengganggu kondusifitas keamanan masyarakat, itu tidak boleh,” tegas Teguh Arief Indratmoko.
Pangdam juga mengetahui bahwa pada 4 Desember besok akan dilakukan kegiatan peringatan seperti biasanya, yang dirangkai dengan penyantunan anak yatim dan pengajian. “Silakan, saya sudah mendengar rencana mereka, ada santunan anak yatim, mengadakan pengajian, itu hal positif, silakan saja,” kata Teguh.
Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko juga mengingatkan agar kegiatan tersebut dilakukan untuk untuk kepentingan masyarakat dan tidak ada embel-embel politik di dalamnya. “Yang penting hal-hal positif untuk kepentingan masyarakat, tidak ada kepentingan politik yang lain-lain, tapi kepentingan kesejahteraan. Kita kedepankan politik kesejahteraan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko juga menegaskan bahwa kondisi Aceh saat ini sudah sangat aman, tidak ada gangguan apapun. Perjanjian damai yang ditandatangani bersama 14 tahun lalu di Helsinki bertahan hingga sekarang dan tidak ada gangguan.
“Mungkin dulu saat perjanjuian MoU Helsinki ada masyarakat yang ragu, apa benar ini akan damai, apa benar ini tidak akan terjadi apa-apa lagi. Ternyata kurun waktu dari perjanjian Helsinki sampai sekarang sudah jalan hampir 15 tahun, rakyat sudah menikmati damai,” kata Mayjen TNI Teguh, seperti dilansir aceh tribunnews.
Bahkan, katanya, damai Aceh juga dirasakan oleh masyarkat dari luar Aceh. “Orang dari luar datang ke Aceh, dulu mungkin tidak berani, jalan dari Banda Aceh ke Lhokseumawe saat malam saja tidak berani. Tapi sekarang dari Medan ke Banda Aceh tidak ada masalah, tidak ada yang takut, Aceh sudah sangat aman,” ujar Teguh Arief Indratmoko. (as1)