Pimpinan Pesantren Ternama di Bireuen Positif Covid-19

BANDA ACEH (ASP)– Bertambah satu lagi warga yang positif Covid-19 di Aceh pada Rabu (22/7/2020). Pasien terbaru ini seorang ulama karismatik Aceh yang berasal dari Kabupaten Bireuen. Dengan demikian, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di Aceh sejak Maret lalu hingga pagi ini mencapai 150 orang.

Informasi tentang bertambahnya kasus Covid-19 tersebut diungkapkan Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS menjawab Serambinews di Banda Aceh, Rabu pagi.

Azhar menyebutkan, warga Bireuen yang terinfeksi virus corona itu berinisial Tgk HB (71), laki-laki, berdomisili di Kecamatan Samalanga. Profesinya sebagai ulama dan masih aktif memimpin sebuah pesantren besar di Samalanga. Tgk HB terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab nasofaring yang dilakukan di  Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUZA.

Awalnya Tgk HB dirawat di sebuah hospital (rumah sakit) di Bireuen. Abu disebut-sebut lemas dan mengalami sakit saluran pencernaan atau sakit lambung. Hal itu juga dibenarkan salah seorang menantu Abu M kepada Serambinews melalui telepon selularnya, Selasa (21/7/2020).

Saat itu, menurut sang menantu, Abu  sudah tiga hari dirawat di rumah sakit swasta tersebut. Karena keluhannya bertambah, yakni mulai sesak napas, Abu menjalani foto thorax (dada) dan terbaca kesan pneumonia (radang paru-paru).

Melihat kondisi Abu yang cenderung drop, Abu kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Setiba di RSUZA, Selasa (22/7/2020) dini hari pasien langsung diarahkan ke ruang isolasi IW (IGD 2 di Ruang Eksekutif RSUZA).

“Melihat ada gambaran rontgen pneumonia tim triase mulai ada kecurigaan ke arah pneumonia Covid. Saat di triase IGD kita minta untuk dlakukan swab antigen dan hasil rapid antigennya reaktif. Selanjutnya diperiksa TCM, hasilnya positif. Lalu pasien kita transfer ke Ruang RICU RSUZA sejak tadi malam,” terang Azhar.

Menurut Azhar, perlu diinformasikan agar masyarakat tahu bagaimana RSUZA sangat cepat bisa tahu seseoarang positif Covid-19 atau tidak, yakni melalui pemeriksaan rapid antigen, dan karena hasil rapidnya reaktif maka dilanjutkan dengan tes cepat molekuler (TCM).

Nah, dalam waktu sekitar 30 menit kita sudah tahu hasil positifnya. Jadi, masyarakat mesti memahami kenapa pasien yang datang dengan sesuatu keluhan lain kok sampai di RSUDZA dibilang positif Covid-19,” kata Azhar.

Azhar berharap, pemahaman itu mudah-mudahan bisa membuka alur pikir masyarakat. Di RSUZA semua pasien yang masuk ke IGD maka dilakukan penapisan yang berlapis-lapis (dengan skoring). “Pada skor tertentu maka akan ada langkah-langkah atau tindakan tertentu agar objektif dan demi kebaikan dan keamanan bagi semuanya,” demikian Dr Azharuddin.

Dengan bertambahnya satu warga yang positif Covid-19  hari ini, maka total orang yang terinfeksi Covid-19 di Aceh sejak Maret lalu sudah mencapai 150 orang. Sembilan orang di antaranya meninggal, 74 sembuh, dan selebihnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang tersebar di Aceh. (asp/serambinews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here