Sekolah ditengah Pandemi Covid-19 di Lhokseumawe Berjalan Lancar

Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya bersama Kepala Disdikbud Lhokseumawe Ibrahim dan Kepala SMPN 1 Lhokseumawe, Ismail dan Kakemenag memantau siswa belajar tatap muka, pada Rabu (11/11).

ASPOST.ID- Proses belajar mengajar secara tatap muka bagi siswa SD dan SMP di Lhokseumawe, yang mulai diaktifkan pada Senin (9/11) berjalan lancar. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Untuk memastikan itu, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya bersama Muspida dan tim Satgas Covid-19 melakukan pemantauan ke sekolah tingkat SD dan SMP di Kecamatan Banda Sakti, pada Rabu (11/11).  

Dalam rombangan itu, turut hadir Danlanal Lhokseumawe, Kolone Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, Dandenpom IM/1 Lhokseumawe Letkol CPM Basuki Prijatmono, Pabung Kodim 0103/Aceh Utara, Mayor Cba Jumiin dan Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, Dr Mukhlis. Kemudian, Sekda Lhokseumawe, T.Adnan, Kepala Dinas Kesehatan Lhokseumawe, dr Sayed Alam Zulfikar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ibrahim, Kepala BPBD Lhokseumawe, Hanirwansyah, Kepala Tatausaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lhokseumawe dan unsur terkait lainnya.  

Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, mengatakan, kehadiran dirinya bersama unsur Muspida untuk melihat siswa secara langsung jalannya proses belajar mengajar tatap muka di sekolah. Kunjungan itu dilakukan ke SMP Negeri 1 Lhokseumawe dan SDN 2 Banda Sakti Lhokseumawe.

”Hasil pantau dilapangan, memang ke dua sekolah itu sudah menerapkan protokol kesehatan dan termasuk sekolah-sekolah lain tingkat SD dan SMP juga harus demikian,”kata Suaidi Yahya yang sudah hampir 15 tahun menduduki jabatan orang nomor dua dan nomor satu di Kota Lhokseumawe itu.

Ia juga menegaskan, jika ada sekolah-sekolah yang tidak mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 maka akan dipanggil dan diberikan sanksi. Karena, sesuai keputusan rapat sekolah diaktifkan di Lhokseumawe, dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan. Seperti harus memakai masker bagi siswa dan guru, mencuci tangan pakai sabun, cek suhu tubuh dan menjaga jarak dalam kelas siswa.

“Dalam setiap kelas itu hanya dibolehkan belajar untuk 50 persen siswa saja, sedangkan sisanya akan sekolah pada hari berikutnya. Ini dilakukan untuk menjaga siswa dalam kelas belajar,”ungkapnya. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here