ASPOST.ID- Krisis air bersih masih dirasakan ribuan warga di Kota Lhokseumawe, Aceh, meski banjir telah surut sejak sepekan lalu. Sedikitnya 5.000 pelanggan PDAM Tirta Mon Pase di tiga kecamatan Blang Mangat, Muara Dua, dan Banda Sakti belum mendapatkan suplai air secara normal.
Direktur Utama PDAM Tirta Mon Pase, Imran, ST, membenarkan bahwa distribusi air ke rumah-rumah warga masih terganggu.
“Benar, sekitar 5.000 pelanggan di tiga kecamatan belum terlayani. Pasokan air dari Krueng Pase terganggu akibat kerusakan sejumlah pipa,” ujarnya kepada aspost.id, Selasa (2/12/2025).
Selain pipa, beberapa unit mesin operasional di kawasan Simpang Keuramat juga mengalami kerusakan.
“Kami terus berupaya agar penyaluran air ke wilayah Blang Mangat, Muara Dua, dan Banda Sakti bisa kembali normal,” kata Imran.
Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk memperbaiki jaringan listrik yang tersambung ke pompa utama. Tim teknis PDAM juga masih melakukan pembenahan di berbagai titik pipa yang terdampak banjir.
Keluhan Warga: “Sudah Berhari-hari, Air Tidak Mengalir”
Di sisi lain, warga mengaku sangat terdampak akibat mandeknya suplai air bersih.
“Pemerintah dan PDAM kurang tanggap darurat. Saat krisis air seperti ini harusnya cepat dipasok lewat mobil tangki. Ini sudah berhari-hari, air untuk memasak, mencuci, mandi, bahkan berwudhu saja sulit,” keluh Adi, warga Muara Dua.
Adi juga menyoroti beban biaya yang harus ditanggung pelanggan.
“Kami bayar mahal setiap bulan. Untuk mendapatkan air PDAM saja harus pakai listrik dari pompa sendiri, jadi seperti bayar dua kali: untuk air dan listrik. Kalau bisa, bulan ini diberikan diskon,” pintanya.
Sementara menunggu perbaikan, sebagian warga terpaksa mencari sumber air alternatif seperti sumur bor atau membeli air dari pedagang keliling.
Masyarakat berharap PDAM segera menyalurkan air bersih melalui mobil tangki, terutama ke kawasan pemukiman padat dan pusat pelayanan publik. (asp)
