ASPOST.ID-Akhir pekan ini MotoGP akan memulai seri pertama musim 2022 dari Sirkuit Losail di GP Qatar. Itu balapan pembuka dari rentetan 21 race yang berlangsung musim ini sampai November mendatang. GP Indonesia akan menjadi seri kedua di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret.

Tidak mudah memprediksi kandidat juara MotoGP dalam dua tahun terakhir. Tak terkecuali musim ini. Setiap balapan selalu menyajikan drama sekaligus pertarungan sengit di atas sirkuit.

CEO Dorna dan promotor MotoGP Carmelo Ezpeleta bahkan berani menyebut persaingan MotoGP saat ini sedang berada di level tertinggi sepanjang sejarah balapan tersebut.

Dominasi pembalap Repsol Honda Marc Marquez yang sempat juara enam kali dalam tujuh edisi (2013- 2019) perlahan pudar karena kebugarannya yang terus dihantui cedera.

Dua tahun belakangan, gelar juara dunia sudah digondol dua pembalap berbeda dari pabrikan berbeda pula.

Pada 2020, Joan Mir dari Suzuki Ecstar jadi kampiun. Sementara itu, musim lalu pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo yang merengkuh mahkota tertinggi tersebut. Lantas, siapa kandidat juara tahun ini?

Sebagai juara bertahan, El Diablo –julukan Quartararo– masih sangat diperhitungkan. Apalagi dari hasil tes pramusim bulan lalu, performa pembalap 22 tahun itu masih menjanjikan.

Musim lalu Quartararo menjadi juara dunia setelah tampil konsisten dalam 18 balapan sepanjang musim. Dia mengumpulkan sepuluh podium dan lima kemenangan.

Namun, ada yang menghantui Quartararo saat memulai musim ini. Sejak tes pramusim pertama di Sepang, dia terus mengeluhkan performa motor YZR-M1 miliknya yang tak memiliki kemajuan signifikan dibandingkan tahun lalu.

Saking frustrasinya, pembalap asal Prancis itu mengaku siap hengkang dari Yamaha saat kontraknya habis akhir musim ini.

”Tidak ada langkah besar untuk motor kami menjelang musim ini. Tapi, aku sendiri merasa dalam kondisi yang sangat prima untuk bertarung di lintasan. Aku percaya kami masih bisa berkembang. Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan di balapan pertama ini,’’ ucap Quartararo dilansir Gulf Times.

Jika ada pembalap yang menjadi penghalang besar untuk Quartararo mempertahankan gelar, dia adalah Francesco Bagnaia. Pembalap Ducati itu musim lalu finis sebagai runner–up di klasemen pembalap.

Performanya di enam balapan terakhir musim lalu mengerikan dengan meraih lima podium. Yang bikin para pesaing makin ngeri adalah empat di antaranya dia selesaikan di podium tertinggi.

Seandainya dia tidak terjatuh di lima lap terakhir GP Emilia Romagna, persaingannya memperebutkan gelar juara 2021 dengan Quartararo bisa makin panas dan berlangsung sampai balapan terakhir di GP Valencia.

Pecco, sapaan Bagnaia, musim ini akan kembali didukung mesin bertenaga besar Ducati di balik sasis motor Desmosedici.

Mesin itu sudah menunjukkan performa menjanjikan dengan memimpin top speed pada dua tes pramusim lalu.

”Setelah libur musim dingin dan hanya dengan kesempatan lima hari tes di Sepang dan Mandalika, hasil balapan pertama di Qatar ini akan sangat penting untuk melihat kemampuan kami bersaing memperebutkan gelar juara.”

”Aku sendiri datang dengan sangat percaya diri. Aku siap melakukan yang terbaik,’’ ucap pembalap 25 tahun asal Italia itu dilansir GP One.

Selain Yamaha dan Ducati, Honda juga layak diperhitungkan di persaingan juara. Musim ini mereka datang dengan melakukan perubahan radikal pada motor RC213V terbaru.

Itu bisa mendongkrak performa Marquez dan Pol Espargaro yang redup musim lalu.

Suzuki yang mendapat suntikan tenaga dengan kehadiran manajer anyar berpengalaman Livio Suppo juga perlu mendapat perhatian lebih.

Tim itu masih memiliki line–up yang sama, yakni Joan Mir dan Alex Rins yang membawa Suzuki juara dunia tim dan pembalap pada 2020. (jawapos/aspost).

Share.
Leave A Reply

Exit mobile version