ASPOST.ID- Koordinator Lembaga Sipil Aceh (Kolsa)Tgk. Sulaiman Daud, SH.,MH, akrab disapa Tgk. Lhok Weng, menyampaikan apresiasinya atas pertemuan Wagub Aceh Fadhlullah dengan Ketua DPR Aceh, Zulfadhli terkait ihwal penunjukan Plt Sekda Alhudri.
“Itu menunjukan sikap kedewasaan Ketua DPRA Zulfadhli bertemu dengan Wakil Gubernur Aceh, yang difasilitasi oleh Sekjen DPA Partai Aceh, Abu Razak. Walaupun sebelumnya sempat berselisih padam, tapi kini sudah saling memaafkan demi masa depan Aceh yang lebih baik,”ungkap Tgk. Lhok Weng dalam keterangannya kepada aspost.id, Selasa, 26 Februari 2025.
Ia mengatakan, sikap Ketua DPRA dan wakil gubenur Aceh setelah terjadi selisih paham, mereka bisa merangkul kembali demi kepentingan rakyat Aceh yang lebih besar.
“Ini menjadi contoh untuk kita semua, kami berharap Pemerintah Aceh dan DPRA kedepan untuk sama-sama memperjuangkan hak-hak rakyat sebagaimana yang telah tercantum dalam perjanjian MoU Helsinki RI-GAM. Kalau ini yang diperjuangkan kami semua rakyat Aceh akan mendoakannya,”kata Koordinator Lembaga Sipil Aceh ini.
Ia juga mengajak semua elemen masyarakat dan politisi partai politik di Aceh agar saling mendukung Mualem-Dek Fadh untuk menjalankan visi-misinya dalam membangun Aceh.
Sebelumnya, Sekjen DPA Partai Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar, menyampaikan, pertemuan yang berlangsung di rumahnya berjalan penuh keakraban dan saling menghargai. Bahkan keduanya juga sepakat untuk menertibkan administrasi yang sebelumnya dinilai keliru.
“Ketua DPR Aceh tidak bermaksud menuding dan menyerang Partai Gerindra, hanya saja yang dikritisi adalah proses SK penunjukan Pj Sekda yang keliru, kebetulan disampaikan dalam keadaan nada tinggi sehingga terkesan menyerang partai,”ucap H. Kamaruddin Abu Bakar akrab disapa Abu Razak.
Tidak hanya itu, menurut Abu Razak keduanya ke depan akan saling berkoordinasi dan memastikan tidak ada pihak-pihak di luar kepentingan pemerintahan mempengaruhi kebijakan pimpinan Pemerintah Aceh.
“Perbedaan pendapat antara Partai Aceh dengan Partai Gerindra yang sempat memanas diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk menjaga keharmonisan dan mendukung kepemimpinan Mualem-Dek Fadh sebagai Gubernur-Wagub Aceh sepenuhnya,”terangnya. (asp)
