HRD: Bangun Jalur Kereta Api Krueng Geukueh – Paloh Butuh Dana Rp 90 Miliar

ASPOST.ID-Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud, SE akrab disapa HRD menyampaikan, pembangunan kembali jalur Kereta Api di Aceh merupakan janji politik Presiden Republik Indonesia B.J. Habibi kepada Aceh.

Hal ini disampaikan HRD saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 di Ruang Pertemuan Bandara Malikussaleh Aceh Utara pada Senin-Selasa (20-21/12).

Dihadapan mitra kerja Komisi V, HRD mengingatkan bahwa pada 26 Maret 1999, Presiden BJ Habibi berpidato di hadapan ribuan tokoh masyarakat Aceh di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. “Saat itu atas nama Presiden Republik Indonesia, B.J Habibi meminta maaf kepada seluruh rakyat Aceh atas kekeliruan selama ini. Beliau menyampaikan sembilan janji politik kepada rakyat Aceh, satu diantaranya adalah menghidupkan kembali jaringan kereta api di Aceh,” terang HRD.

Sebutnya, saat ini janji itu sudah melewati 21 tahun, jaringan KA Aceh yang baru selesai dibangun untuk beroperasi lintasan dari Stasiun Krueng Geukueh, Stasiun Bungkah dan Stasiun Krueng Mane yang hanya berjarak 11, 35 KM dari 43,45 KM (Communter Line). Rute ini dibuka 1 Desember 2013 sebagai KA perintis Aceh dan ditutup 1 Juli 2014, hanya dibuka 6 bulan. Dua tahun kemudian dibuka kembali, 3 November 2016 sebagai KA Cut Mutia.

Ruslan yang juga Bupati Bireuen periode 2012 – 2017 yang saat itu ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembebasan tanah jalur kerata Api Kuta Blang – Bireuen ini mengingatkan, proyek pembangunan Kereta Api Jalur Lhoksemawe – Aceh Utara – Bireuen sudah bertahun-tahun mangkrak.

“Uang rakyat yang telah dikucurkan lebih dari Rp 1 triliun itu terkesan hanya sia-sia saja, tidak bisa dinikmati oleh rakyat. Kita harus mencari solusi untuk menuntaskan proyek mangkrak itu, agar uang rakyat yang telah dikucurkan lebih dari Rp 1 triliun bisa dinikmati warga Aceh,”ungkap HRD dihadapan mitra kerja Komisi V, Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib, Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad dan Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani.

“Saya selalu mengingatkan hampir dalam setiap Raker dan RDP Komisi V di Senayan, bahwa pembangunan jalur Kereta Api Aceh bukan hanya atas dasar pendekatan teknokratik semata, tapi juga pendekatan ideologis, historis dan politik kebangsaan yang jauh lebih utama dalam kontek menjaga keutuhan dan kesatuan negara Republik Indonesia,” ungkap HRD.

“Alhamdulillah teriakan saya di Senayan dan berkat bantuan teman-teman anggota Komisi V DPR RI mulai tahun 2021 ini, Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia telah mengalokasi anggaran sekitar Rp 90 milyar untuk penyelesaian pembangunan lintas Krueng Geukueh – Paloh dengan skema multi years,” sebut Ruslan.

Politisi PKB ini juga menyatakan, dirinya tetap mendorong terus percepatan penyelesaian pembangunan jalur Kereta Api Lhokseumawe – Bireuen sepanjang 44 KM yang terdiri dari 8 stasiun mulai dari Stasiun Paloh hingga ke Stasiun Bireuen, segera dituntaskan.

Senada dengan itu Ketua Rombongan Kunker Komisi V DPR RI Ir. Eddy Santana Putra, M.T meminta kepada Kementerian Perhubungan agar mengakomodir aspirasi masyarakat Aceh yang disampaikan HRD.

Sementara Sofyan Ali Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jambi meminta kepada Kementerian perhubungan agar semua proyek mangkrak harus dituntaskan, termasuk pembangunan jalur kereta Api Lhokseumawe – Bireuen, begitu juga dengan H. Irmadi Lubis Anggota Komisi V dari Fraksi PDI juga mendukung dilanjutkan pembangunan jalur Kereta Api Aceh hingga tuntas.(rel/asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here