ASPOST.ID- Pemerintah Kabupaten Aceh Utara resmi merealisasikan salah satu komitmen politik utamanya dengan memastikan pembayaran insentif atau ikramiah bagi guru dan pimpinan dayah selama 12 bulan penuh. Kebijakan ini menjadi kabar gembira bagi ribuan gure dayah yang selama ini hanya menerima pembayaran selama tujuh bulan dalam setahun.
Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Bupati Aceh Utara, Ayah Wa, bersama Wakil Bupati Tarmizi Payang, dalam meningkatkan kesejahteraan para pendidik dayah sekaligus memperkuat kualitas pendidikan keagamaan di wilayah tersebut.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa peningkatan insentif ini sejalan dengan program strategis Aceh Utara Bangkit, khususnya pada sektor pendidikan dayah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara, Tgk. Muhammad Yunus, S.Hi, mengatakan bahwa guru dayah merupakan salah satu pilar utama dalam pembinaan generasi muda di Aceh Utara. Menurutnya, pembayaran insentif secara penuh merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi para pimpinan dayah, termasuk abu, abi, waled, walidi, abati dan ummi yang telah berperan penting dalam pendidikan keagamaan.
“Alhamdulillah, Bupati Aceh Utara telah menepati janji kepada pimpinan dan guru dayah. Pembayaran insentif yang sebelumnya hanya tujuh bulan di APBD murni kini ditambah lima bulan lagi melalui APBD Perubahan, sehingga total menjadi 12 bulan dan siap dibayarkan,” ujar Muhammad Yunus, yang baru saja dipercaya sebagai Plt. Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara.
Muhammad Yunus juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati, Wakil Bupati, serta pimpinan dan anggota DPRK Aceh Utara yang telah mendukung pemenuhan anggaran ikramiah dayah tahun 2025.
Ia mengimbau seluruh pengurus dayah agar segera menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tahap sebelumnya serta melakukan penandatanganan amprahan di Kantor Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara untuk pencairan tiga bulan insentif Agustus, September, dan Oktober 2025 yang mulai diproses hari ini.
Pemerintah Aceh Utara memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi akan diterapkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi meningkatkan kualitas pendidikan dayah dan memperkuat peran guru dalam pembangunan sumber daya manusia di wilayah tersebut.
“Program ini akan terus kita jalankan sebagai komitmen jangka panjang dalam memperkuat sektor pendidikan dayah demi mewujudkan Aceh Utara Bangkit,” terang Muhammad Yunus. (asp)
