Lakalantas, Guru SMP 5 Sabang Meninggal, Ini Karya Puisi Terakhir

“Dalam Bantal Tanpa Kapas”

ASPOST.ID- Ibarat bunga kadang berkembang indah, kadang tersungkur layu, kadang-kadang tersiram oleh hujan angin lalu
Kadang tarbakar tembikar matahari

Jika kau hilang, kan kucari lagi
Jika kau rusak akan ku perbaiki
Jika kau pergi, kan ku susuri
tapi jika kau mati, aku takkan sudi mengikutimu dan aku berteriak dengan lisan hatiku…dengan keras..

Bangkitlah!! bangunlah!! bersama puing-puing ini. Besok lusa kita buat perhitungan lagi…

Puisi itu berjudul “Dalam Bantal Tanpa Kapas” adalah puisi terakhir karya Enzuharisman, S.Pd, yang merupakan guru SMP 5 Sabang.

Guru ini lahir di Aceh Selatan, pada 8 Desember 1979. Enzuharisman meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di Jalan Nasional Nagan Raya menuju Blang Pidie tepatnya di Gampong Gunung Samarinda, Kec. Babahrot, Kab. Aceh Barat.

Kejadian yang memilukan itu terjadi pada hari Senin, 12 Desember 2021, sekira pukul 16.30 WIB saat ia menuju Aceh Selatan berencana menjenguk orangtuanya yang sedang sakit.

Enzuharisman merupakan alumni FKIP, Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Semoga amalan ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini. (aspost.id)

Sumber puisi : Facebook Enzuharisman
Editor : Hamdani Mulya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here