Aceh Besar Jadi Percontohan Kartu Tani Digital di Aceh

ASPOST.ID-PT Pupuk Indonesia dan Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan aplikasi Retail Manajemen Sistem (Rekan) dan BSI Smart. Aplikasi itu digunakan sebagai upaya untuk memudahkan pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani.

Aplikasi Rekan merupakan bentuk transformasi peningkatan pelayanan kepada petani dan kios. Sistem digital ini memberikan efisiensi pada urusan pencatatan dan transaksi. Bahkan sistem ini mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk.

Di Aceh sendiri, program kartu tani digital melalui aplikasi digital itu diterapkan secara perdana di Aceh Besar.

Senior Project Manager Reformasi Subsidi Pupuk, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), Maslani mengatakan, program ini dilakukan untuk penyempurnaan tata kelola subsidi pupuk. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan, kemudahan, penyederhanaan dan akuntabilitas.

“Dua sisi ini harus terpenuhi. Dalam hal kios penebusan pupuk dan harus dipertanggungjawabkan. Beranjak dari ini, pemerintah sudah melakukan perbaikan seperti melalui digitalisasi,” kata Maslani saat sosialisasi kartu tani digital di Grand Permata Hati, pada Rabu kemarin.

Dengan digitalisasi itu, kios dan petani diharapkan mendapatkan kemudahan dan tetap akuntabel. Karena hal itu pula pihaknya melakukan piloting untuk sosialisasi aplikasi tersebut.

Piloting pertama telah dilakukan di Bali, namun hanya menggunakan aplikasi saja dan tidak bekerjasama dengan bank. Sementara untuk di Aceh Besar, pihaknya sudah melakukan kolaborasi dengan BSI.

Nantinya, pihak BSI memasukkan data penerima pupuk bersubsidi di Aceh Besar ke dalam aplikasi Rekan. Nantinya, petani dapat langsung pergi ke kios dengan mengambil KTP dan foto diri, untuk menebus pupuk bersubsidi itu.

“Nanti diisi pin dan dilakukan penebusan pupuk. Tujuannya adalah agar penerima pupuk bersubsidi itu tepat sasaran dan potensi penyimpangan dapat diminimalisir,” ujarnya.

Para penerima pupuk bersubsidi itu juga, mereka yang sudah terdaftar di e-alokasi Kementerian Pertanian menjadi sasaran program tersebut.

Sementara itu, Deputy Institional Banking & Goverment Relationship BSI Aceh, Saiful Musadir mengatakan, sesuai data e-alokasi dari kementerian yang dikirim ke BSI, pihaknya akan membuka rekening bagi petani.

Setelah rekening itu dibuka secara kolektif di kantor pusat. Meski sudah dibuka, rekening tersebut kata Saiful masih belum aktif. Proses aktivasi rekening akan dilakukan oleh agen atau mitra BSI di Aceh Besar.

“Jadi kios pupuk yang sudah kita jadikan agen itu akan mengaktivasi rekening para petani,” jelas Saiful.

Untuk Aceh Besar sendiri, ada 62 agen kios pupuk yang menjadi penyalur pupuk bersubsidi atau agen BSI Smart. Proses aktivasi, petani cukup membawa KTP saja.

“Oleh agen hanya menginput NIK dan tanggal lahir. Baru petani memasukkan PIN nya sendiri. Penebusannya hanya menginput Pin dan bisa menebus pupuk bersubsidi,” imbuhnya.

Kabid Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Nurlaila MT mengatakan, penerima pupuk bersubsidi di Aceh Besar yang sudah mendapat SK bupati sebanyak 42.338 petani.

Untuk Aceh Besar sendiri berdasarkan SK Gubernur Aceh, daerah tersebut mendapat alokasi pupuk urea sebesar 18 ribu ton, NPK 10 ribu ton dan NPK formula khusus 168 ton.

Total alokasi pupuk bersubsidi dari Kementan RI untuk Aceh sendiri sebanyak 282.493 ton. Dimana untuk pupuk urea sebanyak 163.074 ton, pupuk NPK 105.368 ton dan NPK Formula khusus sebanyak 14.051 ton. “Mereka ini yang menerima by name dan by address,” ujarnya. (asp/ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here