JAKARTA (ASP)- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan pihaknya mulai membahas teknis kampanye penggunaan masker dan pengadaan masker secara besar-besaran.
Hal ini menurut Muhadjir, seseuai dengan arahan Presiden Jokowi yang menginginkan sosialiasi ke masyarakat mengenai penggunaan masker. Mengingat angka penularan Covid-19 terus bertambah.
Pak Presiden meminta agar sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan dilakukan satu per satu. Khususnya untuk masyarakat awam agar mereka lebih mudah memahaminya. Dimulai yang paling esensial yaitu memakai masker,” ujar Muhadjir kepada wartawan, Rabu (5/8).
Muhadjir menerangkan, pemerintah melalui koordinasi Kemenko PMK akan membentuk program untuk menggencarkan kampanye penggunaan masker.
Beberapa di antaranya yaitu pengukuhan duta masker untuk kampanye penggunaan masker, pembagian bansos dengan disertai masker, sosialisasi penegakan hukum dan penegakan disiplin dilakukan secara masif, serta menggunakan iklan layanan masyarakat di media cetak, televisi, media online, dan iklan billboard.
Sasaran utama dari kampanye ini yaitu masyarakat yang berkegiatan di pasar tradisional, modern, terminal, stasiun, fasilitas umum, tempat ibadah kegiatan keagamaan ruang terbuka publik, tempat tinggal bersama seperti panti, mereka yang beraktivitas di jalan dan sebagainya,” ucapnya.
Selain itu, Muhadjir memberikan arahan kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki dan Kementerian BUMN untuk membeli masker sebanyak-banyaknya dari industri mikro dan ultra mikro.
Hal itu dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan masker di masyarakat, juga dilakukan untuk membantu masyarakat yang mengantungkan hidup dari industri mikro.
“Ini dilakukan agar menyerap industri dari usaha mikro dan ultra mikro. Juga untuk memenuhi kebutuhan puluhan juta masker sesuai arahan Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajarannya untuk dua minggu ke depan fokus terhadap sosialisasi penggunakan masker. Itu dilakukan untuk pencegahan penularan Covid-19.
”Saya ingin fokus saja mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/8).
Setelah sosialiasai pemakaian masker sudah dilakukan. Maka terus ke sosialiasi berikutnya seperti menjaga jarak dan juga rajin mencuci tangan dengan menggunakan air.
”Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya, tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker,” katanya.
Jokowi menjelaskan alasan sosialisasi protokol kesehatan tidak digabung, karena tidak sampai ke masyarakat kelas menengah ke bawah. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian mengenai sosialisasi protokol kesehatan ini.
“Kalau barengan mungkin yang menengah atas bisa ditangkap dengan cepat. Tapi yang di bawah ini menurut saya memerlukan satu per satu,” ungkapnya. (asp/jawapos)