Puluhan Miliaran Dana untuk 22.298 KK Warga Lhokseumawe

Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Ridwan Jalil.

ASPOST.ID- Sebanyak 22.298 Kepala Keluarga (KK) warga Kota Lhokseumawe dari 68 gampong di empat kecamatan, telah menikmati bantuan dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah. Perbulan, setiap KK itu berhak menerima bantuan tunai dan non tunai sebesar Rp 600 ribu.

Penerima bantuan tersebut terdiri dari tiga sumber anggaran, yakni 9.227 KK menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) disalurkan lewat perbankan BRI. Kemudian, 7.928 KK menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos RI yang disalurkan melalui Kantor Pos. Selanjutnya, 5.143 KK menerima bantuan pangan nontunai Pemko Lhokseumawe, disalurkan juga lewat Bank BRI.

Tentunya, anggaran pemerintah yang telah tersalurkan untuk 22.298 KK itu, jika dalam satu bulan sebesar Rp 600 ribu maka totalnya mencapai Rp 13.378.800.000. Namun, jika dikalikan selama tiga bulan penyaluran akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 40.136.400.000 atau Rp 40,136 miliar.

Kepala Dinas Sosial Lhokseumawe, Ridwan Jalil, mengatakan, khusus untuk  bantuan pangan nontunai Pemko Lhokseumawe, sudah tersalurkan kepada 5.143 KK warga dari 68 gampong di Lhokseumawe. “ Setiap KK itu mendapatkan Rp 600 ribu, sehingga total dana tersalurkan sebesar Rp 3.085.800.000,”kata Ridwan Jalil, yang juga Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya ini.

Sebut dia, dalam penyaluran dilapangan, penerima langsung mengambil dana bantuan itu lewat Bank BRI yang telah ditansfer oleh Pemko Lhokseumawe.  Sedangkan, para penerima selama ini sudah melalui proses verifikasi data yang disampaikan oleh keuchik masing-masing kepada Walikota Lhokseumawe c/q Dinas Sosial.

Kemudian, dari Dinas Sosial langsung melakukan verifikasi ulang, supaya tidak terjadi tumpang tindih dalam penyaluran bantuan dampak Covid-19. Baik dana yang sumber dari APBK, APBA maupun dari APBN.

Selain itu, lanjut dia, dalam minggu depan pihaknya juga akan kembali menyalurkan bantuan pangan nontunai tahap selanjutnya kepada 5.143 KK tersebut dengan nilai yang sama. “Kita tidak menyebutkan tahap kedua, karena penyaluran bantuan ini dari APBK maka sangat tergantung kepada ketersedian anggaran,”ungkapnya. (asp/ra)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here