Telan Dana Miliaran Rupiah, Waduk Rambong Jeureungeh Terbengkalai

ACEH UTARA (ASP)-  Pembangunan Waduk Rambong Jeureungeh, di Dusun Cot Calang Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang, Aceh Utara, kini terbengkalai. Pasalnya, waduk yang dibangun dengan menggunakan sumber anggaran dari APBA sebesar Rp 1,5 miliar, belum difungsikan.

Hal itu terungkap saat Komisi III DPRK Aceh Utara yang dipimpin oleh Ketua Komisi Razali Abu bersama Sekretarisnya Jufri Sulaiman dan anggota Komisi III Zubir HT melakukan kunjungan kerja kelokasi tersebut. Hadir juga dalam kunjungan itu anggota Komisi IV Anzir, SH, mantan Camat Sawang Drs. Supiyan, Plt Camat Sawang Mazinuddin, kepala dusun Cot Calang dan masyarakat.

Kehadiran wakil rakyat tersebut, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat akibat tidak efektifnya pembangunan Waduk Rambong Jeureungeh dan cetak sawah baru seluas 100 hektar.

Untuk sampai ke lokasi itu, Razali Abu bersama rombangan harus menempuh perjalanan berjarak 8 kilometer dari Gampong Riseh Tunong ke Cot Calang. Kondisi jalan yang sangat curam, membuat mereka harus menggunakan mobil hartop yang biasa digunakan untuk mengangkut kayu. “Kalau mobil biasa tidak mampu menembus Medan yang sangat curam dipedalaman Aceh Utara ini,”ucap Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Razali Abu.

Ia mengaku miris melihat kondisi cetak sawah baru seluas 100 hektar yang dibangun sumber dana dari APBN sebesar Rp 1,7 miliar,  tidak bisa di garap oleh masyarakat. Itu disebabkan, akibat perencanaan pembangunan waduk yang tidak memperhatikan tingkat ketinggian saluran dengan lokasi areal persawahan.

Menurut Razali Abu, seperti informasi yang disampaikan oleh mantan kepala dusun A.Manaf,

untuk program cetak sawah baru di lakukan pada tahun 2012 menggunakan dana dari APBN. Kemudian pada masa awal Pemerintahan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah kembali mengalokasi anggaran untuk membangun Waduk Rambong Jeureungeh sumber dana dari APBA mencapai Rp 1,5 miliar. Namun anggaran yang telah digelontarkan miliaran rupiah itu seakan sia-sia. Akibat tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menggarap areal persawahan tersebut.

“Ini terkait dengan pemanfaatan aset daerah, maka kami Komisi III DPRK Aceh Utara hadir untuk mengecek langsung ke lokasi supaya mengetahui persoalan yang dihadapi masyarakat sehingga sawah baru yang sudah di bangun beberapa tahun lalu sudah terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar,”ungkap Politisi Partai Aceh ini.   

Sementara itu Sekretaris Komisi III DPRK, Jufri Sulaiman, menambahkan, masyarakat harus bisa menggarap areal persawahan itu, sudah mestinya Pemerintah untuk membuka jalur air langsung dari sungai yang bisa berhubungan dengan waduk. “Supaya debit air di waduk selalu tercukupi dan areal persawahan yang saat ini lebih tinggi dari saluran bisa dialiri,”kata Politisi Partai Gerindra ini.

Menurutnya, memperbaiki Waduk Rambong  Jeureungeh agar masyarakat bisa memanfaatkan areal persawahan yang dibangun dengan dana APBN. Kemudian  juga bagian dari menciptakan ketahanan pangan yang di dengungkan oleh Presiden Jokowi.  

Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah Aceh yang sudah membangun Waduk Rambong Jeureungeh agar bisa membantu peningkatan jalan sepanjang 8 kilometer menuju lokasi areal persawahan. “Kalau tidak memperbaiki jalan menuju ke lokasi maka mustahil masyarakat bisa sampai kesana, karena kita sudah merasakan bagaimana sulitnya mencapai lokasi tersebut,”cetus Jufri Sulaiman yang juga mantan Ketua KIP Aceh Utara ini, seperti dilansir harianrakyataceh. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here