Tenaga Minim, Ratusan Warga Aceh Utara Dibekali Tajhitz Mayat

Peserta angkatan pertama mengikuti pembekalan teknis fardhu kifayah tajhitz mayat yang dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh Utara, di gedung STIKes Getsempena Lhoksukon, Senin (19/10).

ASPOST.ID- Sebanyak 568 warga dari 12 kecamatan di Aceh Utara, dibekali teknis fardhu kifayah tajhitz mayat. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh Utara, yang pembukaannya berlangsung di gedung STIKes Getsempena Lhoksukon, Senin (19/10).

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara, Tgk, Muhammad Idris, usai pembukaan acara kepada Rakyat Aceh, mengatakan, 568 peserta itu merupakan utusan dari masing-masing gampong yang terdiri 1 orang laki-laki dan satu orang perempuan dari 12 kecamatan.

“Setiap peserta itu kami kelompokkan dalam 24 angkatan atau 24 kelas belajar,”katanya. Untuk tiap angkatan berlangsung selama dua hari, dimana satu hari fokus untuk materi dan 1 hari lagi khusus untuk praktek dibeberapa lokasi dalam wilayah Aceh Utara. 

Sebutnya, setiap peserta yang hadir harus mematuhi Prokotol Kesehatan (Prokes), seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Itu semua dilakukan untuk menghindari terjadinya Covid-19. 

Dalam kegiatan itu juga menghadirkan pemateri yang andal, yakni Abi Mustafa Peureupok yang juga Pimpinan Dayah Al- Azhar, Abati Dahlan Meurah Mulia, Tgk Rusli selaku Ketua Rabithah Aceh Utara yang juga Imum Syiek di Bayu.

“Kegiatan ini kami laksanakan, karena berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, bahwa tenaga fardhu kifayah di gampong-gampong sangat minim, bahkan ada gampong sudah tidak ada lagi tenaga fardhu kifayah,”ucapnya.  

Oleh karena itu, kata Tgk Muhammad Idris, berkat kerjasama tim maka dilaksanakan pembekalan teknis fardhu kifayah tajhitz mayat. “Ini semua sesuai dengan harapan Pak Bupati Aceh Utara supaya ada keseragaman, ada satu tindakan dan satu langkah dalam tatacara pelaksanaan dalam memandikan, mengshalatkan dan menguburkan mayat,”ungkapnya.

Untuk itu, Kepala Dinas Syariat Islam ini juga mengharapkan kepada peserta yang mengikuti kegiatan tersebut agar dapat mengtransfer ilmu yang diterima selama pembekalan kepada masyarakat atau generasi penerus. “Jadi kalau ada peserta yang kurang paham dalam pembekalan itu dapat langsung bertanya kepada pemateri sehingga bisa menjadi bekal imu untuk diteruskan kepada masyarakat di gampong,”pintanya. (asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here