Bahas Persoalan Aceh, Kedubes Norwegia Temui Wali Nanggroe Aceh

Second Secretary Dubes Norwegia, Valentin Musangwa foto bersama Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al Haythar dan staf khusus di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Lampeuneret, Aceh Besar, Senin (20/12/2021).

ASPOST.ID- Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menerima kunjungan Kedutaan Besar (Kedubes) Norwegia untuk Indonesia di Meuligoe Wali, Lampeuneret, Aceh Besar, Senin (20/12/2021).

Dalam pertemuan itu, Second Secretary Dubes Norwegia, Valentin Musangwa dengan Wali Nanggroe membahas beberapa persoalan terkini pasca perdamaian Aceh, sejak 2005 hingga 2021 sekarang. Tentunya, banyak masukan yang diterima Musangwa untuk menjalin hubungan kerjasama antara Norwegia dengan Aceh.

Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M Nasir Syamaun MPA, menyampaikan, dalam pertemuan itu Wali Nanggroe menjelaskan tentang perkembangan terkini perdamaian dan pembangunan Aceh.

Kecuali itu, pemenuhan keadilan pasca konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonsia.

“Dari Wali Nanggroe dan penasehatnya (Staf Khusus) saya mendapatkan penjelasan yang sesungguhnya, terkait situasi terkini Aceh dan sejarah masalalu Aceh yang pernah terjadi, dan begitu kompleks. Dan juga berbagai wawasan lainnya tentang Aceh,” kata Musangwa usai pertemuan, seperti dilansir serambinews.

Pada pertemuan itu, Wali Nanggroe didamping Staf Khusus, H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man), dan DR M Rafiq.

Dari pertemuan dengan Wali Nanggroe, Musangwa mengaku mendapatkan pengertian bahwa ada banyak tantang yang harus dihadapi Aceh saat ini.

Musangwa juga mengaku banyak memperoleh masukan untuk bagaimana membangun hubungan kerjasama antara Norwegia dan Aceh.

“Dan juga memberi kami beberapa panduan masukan agar bagaimana hubungan kerjasama dapat menyesuaikan keterlibatan kami yang lebih baik, dalam dukungan keadilan pasca konflik Aceh yang didukung oleh Pemerintah Norwegia dan akan terus didukung untuk masa-masa selanjutnya,” ujar Musangwa yang mengaku baru pertama kali datang ke Aceh.

Pertemuan dengan Wali Nanggroe membuat Musangwa lebih sangat memahami realitas dan situasi saat ini.

Artinya, tidak hanya tentang perkembangan keamanan Aceh, tetapi juga memahami masyarakatnya.

“Aceh tempat yang indah dan memiliki hutan yang alami dan negeri yang kaya. Saya berharap Aceh dan masyarakatnya dapat bangkit dan melanjutkan perkembangan,”ucapnya

“Ada banyak hal dan prospek positif yang dapat dikembangkan di Aceh, baik untuk masyarakatnya dan juga pembangunan Aceh itu sendiri,” pungkas Musangwa.

Terima Kunjungan Sekretaris Politik Kedubes Kanada

Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Al Haytar juga sudah pernah menerima kunjungan First Secretary Political affairs for Indonesia, Malaysia and Timor-Leste Embassy of Canada, Mr Antoine Nouvet di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Rabu (3/2/2021).

Kedatangan Sekretaris Utama Bidang Politik Kedutaaan Besar (Kedubes) Kanada tersebut disambut langsung Wali Nanggroe yang didampingi Staf Khusus, H Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), dan DR Rafiq.

Pada kunjungan itu, kepada Mr Antoine, Wali Nanggroe menyampaikan kondisi dan perkembangan terkini Aceh.

Baik kondisi ekonomi, potensi wisata, perkembangan pembangunan dan implementasi hasil perundingan MoU Helsinki selama 15 tahun terakhir.

“Dia ingin melihat perkembangan seluruh Indonesia, termasuk Aceh. Aceh sudah sangat dikenali di Kanada sejak dari masa konflik dulu. Sekarang dia datang melihat langsung Aceh,” kata Wali Nanggroe menyampaikan salahsatu poin yang diutarakan Mr Antoine kepada dirinya.

Menurut Wali Nanggroe, kunjungan Mr Antoine merupakan peluang besar untuk melakukan pendekatan dengan Kanada, dalam rangka pembangunan ekonomi Aceh ke depan.

“Banyak investor dari Kanada, itu yang saya rasa harus kita usahakan. Karena Kanada merupakan suatu negeri di dunia ini yang maju, kaya, dan sudah sangat canggih teknologinya,” kata Wali Nanggroe.

Sementara itu, Mr Antoine mengatakan, kunjugan kali ini merupakan kedatangan pertamakalinya ke Aceh. Ia mengaku baru satu bulan bertugas di Kedubes Kanada.

“Ini juga pertemuan pertamakali dengan wali nanggroe,” kata Mr Antoine yang fasih berbahasa Indonesia.

“Sedikit di luar bidang saya, karena saya di bidang politik. Tapi secara umum Kanada ingin meningkatkan hubungan dengan Indonesia, dan tentu saja Indonesia secara umum, di semua provinsi dan termasuk Aceh,” komentar Mr Antoine

ketika ditanyakan tentang rencana kerjasama yang mungkin dilakukan antara Kanada dengan Aceh.

“Itu secara umum, tapi ada bagian yang terfokus ke bagian perdagangan secara lebih persis. Dan pasti ketika Covid-19 selesai mungkin akan ada kesempatan kunjungan untuk bagian itu,” sebut Mr Antoine.(serambinews/aspost)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here