Lapas Lhokseumawe Ikut Peringatan Maulid Kemenkumham secara Virtual

ASPOST.ID- Sejumlah pejabat struktural dan staf Lapas Kelas IIA Lhokseumawe mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diadakan Kementerian Hukum dan HAM RI secara virtual, Jum’at (5/11/2021).

Kegiatan peringatan maulid ini dilaksanakan oleh kantor pusat Kementerian Hukum dan HAM RI, Jakarta direlay melalui zoom fan diikuti oleh unit utama kementerian, kantor wilayah dan unit pelaksana teknik baik jajaran imigrasi maupun pemasyarakatan seluruh indonesia.

Peringatan maulid kali ini mengambil tema “Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW, Menebar Empati, Memperkuat Silaturrahmi demi Mewujudkan Insan Pengayoman Berakhlak”.

Bertindak sebagai penceramah Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA., imam besar Masjid Istiqlal Jakarta.

Direktur Jenderal HAM, Dr. Mualimin Abdi, SH., MH, mewakili Menteri Hukum dan HAM dalam sambutannya mengajak jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI baik yang di tingkat pusat maupun di daerah seluruh indonesia mari kita mengambil contoh dan teladan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulullah.

“Beliau manusia yang luar biasa yang diutuskan oleh Allah SWT dan sangat berhasil dalam membina kehidupan ummat dalam berbagai bidang kehidupannya, tidak hanya pada aspek pribadi, keluarga, perdagangan, politik dan peperangan dan bahkan pada berbagai aspek pekerjaan lainnya,”ucapnya.

Menurut dia, hal ini penting bagi kita agar semua prilaku Nabi Muhammad itu bisa kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk kita terapkan di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kita di jajaran Kementerian Hukum dan HAM itu sendiri. Apalagi dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 sedang dialami oleh bangsa Indonesia.

Sikap empati, silaturrahmi untuk mewujudkan insan pengayoman yang berakhlak baik ini sangat penting.

Karena tiga kunci keberhasilan rasulullah itu didasarkan pada sikap dan perilaku yang melekat padabbeliau itu sendiri, seperti sikap siddiq, amanah, tabliq dan fatanah.

“Bila ketiga sikap rasulullah itu mampu kita amalkan dalam kehiduapan kita sehari-sehari sudah tentu sebagai ummatnya, tingkat keberhasilan kita pun sungguh luar biasa,”ujarnya.

Sementara Prof. Dr. K. H. Nasaruddin, MA. dalam ceramahnya di samping menguraikan sejarah singkat kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Allah yang telah diakui oleh para ilmuwan dan tokoh-tokoh penulis dunia dari abad ke abad, juga jika dilihat dari kapasitasnya Nabi Muhammad SAW.

“Banyak sekali kelebihan Nabi Muhammad saw, beliau tidak hanya memiliki kapasitasnya sebagai leaders tetapi sekaligus beliau juga memiliki sikap sebagai manegers. Kedua kapasitas ini jarang sekali dimiliki oleh tokoh-tokoh dunia lainnya, biasanya hanya memiliki satu diantaranya saja. Kalau tidak memiliki kearders, ya hanya maneger aja,”katanya.

Disebutkan, bila kedua-keduanya jarang sekali dimiliki akan Nabi Muhammad Saw kelebihannya memiliki kedua kapasitas itu, leader’s dan meneger’s beliau miliki secara bersamaan atau sekaligus.

Nabi Muhammad SAW sebagai seniman dan juga penegak hukum yang sangat bijak dan adil dalam menyelesaikan setiap perkara yang datang dan diselesaikannya, bukan nabi muhammad yang mencari pelanggar hukum untuk dikenakan sanksinya akan tetapi pelanggar hukum itu yang mencari nabi untuk minta ditindak, diadili atau diselesaikannya.

“Kondisi ini tentu sangat sinergis bila dikembangkan di kalangan Kementerian Hukum dan HAM itu sendiri. Apalagi, sebagai salah satu unsur aparat penegak hukum di negeri Indonesia ini, bila konsep Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sehari-hari, sungguh luar biasa Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita ini,”ungkapnya. (rel/asp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here