Aceh Utara Miliki Rumah Sakit Zahra, Siap Layani Pasien 24 Jam

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr. A Murtala, M.Si, memotong pita sebagai tanda beroperasinya Rumah Sakit Zahra di Jalan Raya Banda Aceh – Medan, Gampong Meunasah Reudeup Kecamatan Lhoksukon, Kamis, (16/11).

ASPOST.ID- Kabupaten Aceh Utara, kini memiliki sebuah Rumah Sakit milik swasta bernama Rumah Sakit Zahra, berada di Jalan Raya Banda Aceh-Medan,Gampong Meunasah Reudeup Kecamatan Lhoksukon.

Rumah Sakit Zahra langsung diresmikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr. A Murtala, M.Si, yang ditandai dengan pemotongan pita serta peusijuek oleh Waled Lapang, Kamis, 16 November 2023.Rumah Sakit itu yang pertama di dirikan di wilayah tengah/timur Kabupaten Aceh Utara.

Sekda Dr. A Murtala, MSi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada manajemen RS Zahra yang telah memilih wilayah Aceh Utara untuk melakukan investasi. Khususnya di bidang kesehatan dengan mendirikan RS, di mana diharapkan dapat menjadi salah satu fasilitas layanan kesehatan kepada masyarakat.

Dr.A Murtala mengatakan, luasnya wilayah Kabupaten Aceh Utara mulai dari Kecamatan Langkahan di ujung timur hingga Kecamatan Sawang di ujung barat, dengan jumlah penduduk 600 ribu jiwa tersebar di 852 gampong dari 27 kecamatan. Tentunya, masyarakat tersebut sangat membutuhkan fasilitas layanan kesehatan yang memadai serta mudah diakses.

Menurut dia, dengan hadirnya RS Zahra, akan membantu masyarakat yang berada di bagian tengah dan timur Aceh Utara.

RS Zahra memudahkan masyarakat untuk mengakses RS, khususnya dalam hal jarak tempuh. Misalnya dari Kecamatan Langkahan menuju ke RS ini menjadi lebih dekat, jika dibanding selama ini harus ke Kota Lhokseumawe untuk mendapatkan layanan RS.

“Sekali lagi pada kesempatan ini, kami menyampaikan apresiasi kepada manajemen RS Zahra dan jajarannya atas berdirinya RS ini,” ucap Murtala.

Lebih jauh Murtala mengajak manajemen RS Zahra untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Sebab layanan kesehatan tidak mungkin bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri, akan tetapi dibutuhkan kolaborasi antar stake holder, baik dalam pemanfaatan SDM kesehatan maupun sarana-prasarana dan fasilitas Yankes yang tersedia.

“Jajaran manajemen RS Zahra hendaknya dapat mengoperasionalkan RS ini sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Direktur PT Rumah Sakit Zahra Ir Jailani Ibrahim mengatakan, pihaknya ingin berpartipasi dalam bidang kesehatan di Aceh Utara dengan mendirikan RS ini.

“Harapan kami bisa memberikan layanan kesehatan yang dekat dan mudah dijangkau, khususnya untuk masyarakat wilayah timur Aceh Utara, di mana kita tahu wilayah timur Aceh Utara masih jauh dengan fasilitas RS,” kata Jailani.

Dengan membangun RS Zahra ini, lanjut Jailani, diharapkan juga akan timbul multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Salah satunya melalui perekrutan tenaga medis dan paramedis, di mana pihaknya sangat mengutamakan putra-putri setempat, tentu saja yang memiliki SDM sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Kita langsung mulai beroperasi mulai hari ini. Pengoperasian RS dipimpin oleh Direktur RS yaitu dr Rosmanida, dibantu oleh 72 orang tenaga medis dan paramedis. Mereka semua kita rekrut dari Lhoksukon dan sekitarnya. Kami prioritas putra-putri daerah dekat sini, jika tidak ada, barulah kami cari keluar Aceh Utara,” kata Jailani.

Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga RS tersebut berdiri dan mulai beroperasi. “Terimakasih kepada Pemkab Aceh Utara, Dinas PUPR, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), Dinas Kesehatan, dan Dinas Perizinan (Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Alhamdulillah kami semuanya dibantu, terimakasih Bapak Sekda atas support-nya dari jajaran Pemkab Aceh Utara,” ungkap Jailani.

Saat ini, lanjutnya, RS Zahra telah memiliki fasilitas UGD 24 jam, unit rawat jalan, rawat inap, klinik dokter spesialis. Sedangkan layanan rawat inap tersedia untuk Kelas III, Kelas II, Kelas I, juga untuk VIP. Total bed (tempat tidur) yang sudah ada saat ini sebanyak 60 bed.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, mengatakan dengan hadirnya RS Zahra dapat membantu kinerja pihaknya dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

“Ini adalah RS swasta pertama yang hadir di wilayah timur Aceh Utara. “Harapan kami agar RS ini terus persiapkan sarana-prasarana dan perbaiki manajemen serta layanan, sehingga nantinya saat dilakukan survei dan sertifikasi akan dapat memenuhi standar yang diharapkan. Saat ini semua fasilitas layanan kesehatan harus melalui proses sertifikasi,” kata Amir.

Hadir dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh para pejabat unsur Forkopimda Aceh Utara, di antaranya Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera, SIK, pejabat dari Kodim 0103/Aceh Utara, unsur pimpinan DPRK Aceh Utara dan Asisten III Setdakab Aceh Utara Drs Adamy, MPd.

Kemudian, tampak hadir sejumlah Kepala SKPK, pejabat BPJS Kesehatan, pimpinan perbankan di Lhoksukon, ulama, pejabat Muspika Lhoksukon, dan tokoh masyarakat, serta unsur LSM, organisasi profesi, dan Ormas. (asp/ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here