Anak Keluarga Miskin di Aceh Utara Derita Penyakit Bocor Jantung

BAYI BOCOR JANTUNG- Plt Kadis Sosial dan P3A Aceh Utara, Zulkarnaini, mengunjungi rumah bayi pengidap penyakit bocor jantung tersebut di Samakurok, Jamboe Aye, Aceh Utara.

ASPOST.ID- Asyila Aisyah sejak berusia 2 bulan sudah menderita penyakit bocor jantung. Kini Asyila sudah berumur 7 bulan, anak keempat dari pasangan suami-istri (Muklis dan Masyitah) asal Gampong Samakurok, Kecamatan Tanah Jamboe Aye, Aceh Utara.

Keluarga miskin ini butuh bantuan pemerintah dan para dermawan lainnya untuk meringakan bebannya. Selama menderita penyakit itu, Muklis bersama istrinya Masyitah harus membawa anaknya untuk check-up ke RSUZA Banda Aceh, dalam sepekan dua kali dan terkadang sebulan sekali.

Muklis mengaku tidak mampu harus bolak-balik dari Jamboe Aye ke Banda Aceh, karena tidak memiliki dana.  Sesuai jadwal dokter disana, sebenarnya Asyila sudah empat kali harus di bawa ke check-up ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.

Namun, apalah daya karena tidak memiliki dana sehingga baru dua kali anaknya dibawa chek-up ke Banda Aceh. Untuk itu, ia berharap dukungan semua pihak dan termasuk pemerintah serta anggota DPR atau pihak dermawan lainnya.

Menurut dia, saat ini untuk makan sehari-hari saja mengalami kesulitan, belum lagi harus  berangkat ke Banda Aceh dengan biaya besar. “Kami sangat khawatir atas kondisi Asyila, ya mau apalagi terpaksa kami pasrah saja dan selalu berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kami,”ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Utara, melalui Plt Kadis Sosial dan P3A Aceh Utara, Zulkarnaini, mengunjungi rumah bayi pengidap penyakit bocor jantung tersebut, Kamis (5/12) kemarin.  Dalam kunjungan itu turut hadir mewakili Kadinkes Zulfitri M. Kes dan Kapus TJA Ibnu Khaldul SKm, pilar sosial (TKSK, PKH), Kaur gampong dan tokoh masyarakat.

“Kami menyampaikan salam kepaad keluarga itu dari Pak Bupati dan sekaligus menghantarkan bantuan berupa beras, peralatan bayi, pakaian bayi, minyak makan, tikar, kain sarung, mukena, sarden, sajadah, tikar, baju, daster, kain batik panjang, kit bayi dan lainnya,”kata Plt Kadis Sosial dan P3A Aceh Utara, Zulkarnaini.

“Informasi yang kami terima dilapangan, Muklis baru satu tahun ini kembali dari perantauan dan menetap di kampungnya sehingga belum terdaftar pada data BDT SIKS-NG,”ungkapnya, seraya menambahkan, Dinas Sosial  tidak ada bantuan BLT dan bantuan itu hanya ada melalui PKH sumber dana dari APBN. (as2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here