ASPOST.ID- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pipa atau kabel bawah laut lebih diatur dan tertata. Hal itu perlu dilakukan agar tidak semrawut. Luhut ingin kabel-kabel fiber optik tidak lagi memiliki alur yang rumit. Dia ingin ke depan dibuat dari sumber langsung ke lokasi tujuan, tanpa ada singgah atau transit di titik tertentu.
“Kita ke depan ingin kabel-kabel fiber optik itu langsung Jakarta ke final destination, tidak perlu melalui tempat lain. Jadi kita harus mulai sepakat sehingga kabel fiber optik kita yang ke Amerika atau ke Australia langsung ke negara tujuan. Begitu juga dengan Eropa,” kata Luhut dalam sosialisasi Kebijakan Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut yang dilihat virtual, Senin (22/03/2021).
Cara itu kata dia akan membuat lebih efisien. Dia mengingatkan agar para pelaksana jangan berpura-pura tidak tahu sehingga tidak melakukan efisiensi.
“Itu membuat kita lebih efisien. Jadi jangan kita pura-pura bodoh yang akhirnya merugikan negara kita. Indonesia ini negara besar, jadi jangan membuat diri kita kerdil,” ucap Luhut.
Untuk itu, pemerintah membuat tim khusus yang merancang peta jalan penataan alur pipa dan kabel bawah laut. Hasilnya pada Februari 2021 lalu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengeluarkan kebijakan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 14 tahun 2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.
Regulasi ini terdiri dari 43 segmen alur pipa bawah laut, 217 segmen alur kabel bawah laut dan 209 beach manhole. Termasuk empat tempat landing station yang ditetapkan lokasinya di Batam, Kupang, Manado dan Jayapura.
Luhut meminta Trenggono juga mengatur proses bisnis dari hulu sampai hilir terkait perizinan pipa atau kabel bawah laut sesuai ruang dan lingkungan. Aturan ini bakal berperan dalam penataan kabel atau pipa bawah laut yang lebih tertib, disiplin, dan teratur.
“Negeri kita jangan jadi korban dari ketidakdisiplinan kita dan dimanfaatkan oleh banyak pihak. Itu saya minta supaya bisa dipahami. Kita makin bangga Indonesia yang tertib, bukan Indonesia yang semrawut,” ujarnya.
(detik/ap)