Wapres Resmikan Green Building BSI Aceh

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh serta Desa Binaan BSI di Banda Aceh, Kamis (30/05/2024) yang turut didampingi Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad.

ASPOST.ID- Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh serta Desa Binaan BSI di Banda Aceh, Kamis (30/05/2024).

Peresmian itu ditandai dengan menekan tombol yang turut didampingi oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, unsur Forkompida Aceh dan unsur terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres memberikan apresiasi atas kehadiran BSI di Aceh menjadi sebagai pelopor kemajuan ekonomi syariah di bumi Serambi Mekkah.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, di Aceh itu syariah menjadi nafas kehidupan dan kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai oasis di tengah padang pasir.

“BSI, dengan komitmennya yang teguh, telah mengantarkan provinsi istimewa ini menuju gerbang kemajuan ekonomi syariah yang gemilang,”katanya.

Menurut dia, syariah itu menyangkut masalah ekonomi dan keuangan. Syariah kita yakini sifatnya membawa kemaslahatan dan hikmah,” kata Wapres, Ma’ruf Amin.

Wapres menyebutkan, bahwa lebih dari 93% pembiayaan di Aceh dipegang oleh BSI dan Bank Aceh Syariah. Angka ini menjadi bukti nyata peran krusial BSI dalam memajukan ekonomi Syariah di Bumi Serambi Mekkah.

Apalagi, Syariah itu membawa kemaslahatan dan hikmah, keadilan, dan rahmat bagi seluruh alam, menjadi landasan kuat bagi BSI dalam menjalankan roda bisnisnya.

“BSI memahami bahwa Syariah bukan hanya untuk umat Islam, melainkan rahmat bagi semesta. Prinsip inklusivitas ini dipegang teguh, menjadikan BSI mitra terpercaya bagi semua pihak, tanpa paksaan dan penuh kasih sayang,”terangnya.

Wapres mengatakan bahwa perkembangan pesat BSI di Aceh tak lepas dari komitmen pemerintah dalam membentuk Komite Daerah dan Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) di 30 provinsi.

Keberadaan KDEKS menjadi bukti nyata sinergi yang solid antara pemerintah dan BSI dalam mewujudkan visi bersama, yaknimenjadikan Indonesia sebagai pusatekonomi syariah dunia.

Dalam hal ini, kata Wapres, empat fokus utama BSI meliputi industri keuangan, industri halal, dana sosial syariah, dan usaha syariah.

“Ini menjadi kompas yang mengarahkan langkah menuju masa depan gemilang. Dana sosial syariah, dengan potensi wakaf mencapai 180 triliun dan zakat 327 triliun, membuka peluang besar untuk memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan yang kokoh,”katanya.

BSI tak hanya berkutat pada pembiayaan, namun juga berkomitmen untuk membina dan mengantarkan para pengusaha konvensional menuju jalan Syariah. Inkubasi dan pendampingan yang diberikan BSI menjadi bekal berharga bagi para pengusaha untuk hijrah dan merasakan manfaat ekonomi Syariah yang sesungguhnya.

Kini, harapan menyelimuti Aceh. Dorongan ekspansi BSI diiringi dengan semangat untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan, menjadi kunci utama dalam mewujudkan mimpi besar menjadikan Aceh sebagai pionir ekonomi syariah di Indonesia.

“Mari kita dukung langkah BSI, bersama-sama mengantarkan Aceh Menuju masa depan gemilang, masa depan di mana ekonomi syariah berjaya dan membawa rahmat bagi seluruh alam,” tutup Wapres. (asp/ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here