ASPOST.ID- International Organization for Migration (IOM) yang diwakili Fahmi Ibrahim menyerahkan bantuan 1 unit pendingin vaksin (TCW3000AC) untuk Pemko Lhokseumawe, pada Kamis (15/4). Bantuan itu di terima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar di kantor dinas setempat.
International Organization for Migration (IOM) mendukung program vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Menurut Fahmi Ibrahim, bantuan ini mendapat dukungan pendanaan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi (Bureau of Population, Refugees, and Migration).
Sejauh ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe telah melakukan program vaksinasi untuk warga di Kota Lhokseumawe. Untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin, diperlukan sistem rantai dingin (cold chain), atau serangkaian tautan untuk menyimpan vaksin pada kisaran suhu yang tepat.
Peralatan rantai dingin sangat penting untuk menjaga kualitas vaksin dari proses pembuatan hingga saat injeksi
Sejak awal penanganan pengungsi Rohingya di Kota Lhokseuamwe, IOM telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Satgas Covid 19, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Pemerintah dan swasta untuk memastikan bahwa pengungsi dan pencari suaka di Lhokseumawe sepenuhnya disertakan dalam tindakan tanggap COVID-19.
“Ini termasuk upaya penjangkauan masyarakat yang ekstensif dan berkelanjutan dengan pengungsi, peningkatan tindakan pencegahan di camp pengungsi. Bersama otoritas kesehatan Pemerintah Kota Lhokseumawe,”ungkapnya.
IOM juga telah memfasilitasi pelacakan kontak, manajemen kasus, dan terakhir, langkah-langkah kesiapsiagaan lebih lanjut untuk isolasi dan karantina pegungunsi di camp beberapa waktu yang lalu.
Masih dalam semangat Hari kesehatan dunia yang jatuh pada 7 April lalu, momen ini juga merupakan saat yang tepat untuk memuji kerja rekan kesehatan di Indonesia, yang telah membantu komunitas pengungsi selama pandemi ini. Menggaungkan kembali dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Misi IOM di Indonesia.
“Kita semua tahu bahwa tidak ada yang aman sampai semua orang aman, dan ini berarti menjangkau semua anggota masyarakat termasuk mereka yang paling mungkin tertinggal. Lemari pendingin vaksin ini adalah bagian dari kolaborasi berkelanjutan kami dengan otoritas kesehatan, dan upaya bersama kami untuk menjangkau semua anggota masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk pengungsi,”kata Program Koordinator IOM untuk penanganan tanggap darurat pengungsi, Sonya Syafitri.
Sementara itu dua hari yang lalu IOM juga menyerahkan bantuan kepada Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lhokseumawe berupa 50 baju hazmart, 10 thermogun ,10 spayer infrared,10 mega phone.
Kadis Kesehatan Kota Lhokseumawe,dr Said Alam Zulfikar atas nama Pemerintah Kota Lhokseumawe, mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.
Apalagi, IOM merupakan sebuah lembaga internasional untuk pengungsi yang telah bekerjasama dengan Pemko Lhokseumawe selama ini. “Bantuan satu unit alat pendingin sangat membantu Dinkes untuk menyimpan vaksin.
Kerjasama antara dua pihak ini, membuat Pemko Lhokseumawe sangat terbantu,”ungkap Kadinkes Lhokseumawe, dalam relisnya kepada aspost.id. (ap)