ASPOST.ID- Provinsi Aceh bakal mengalami Gerhana matahari, pada 26 Desember 2019. Diprediksi untuk di Aceh akan terjadi di dua kabupaten, yakni Simeulue dan sebagian Aceh Singkil.
“Lokasi gerhana total di Indonesia hanya terlihat di tujuh provinsi. Khusus untuk Aceh, gerhana matahari menyapa dua daerah yaitu Simeulue dan sebagian Aceh Singkil,” kata Peneliti Falak pada tim Falakiyah Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, Kamis (19/11/2019).
Menurutnya, lokasi gerhana sebagian terjadi dihampir seluruh Indonesia termasuk Aceh, dengan keadaan gerhana yang berbeda disetiap lokasi berkisar 80 hingga 100 persen. Durasi gerhana seluruhnya, sebutnya, yaitu 3 jam 47 menit.
Waktu terjadi gerhana diprediksi yaitu kontak pertama pukul 10.08 WIB, awal gerhana total pukul 11.55 WIB, akhir gerhana total pukul 11.58 WIB serta kontak keempat pukul 13.56 WIB. Data tersebut yaitu untuk seluruh wilayah di Aceh.
“Durasi gerhana total cincin 2 menit 53 detik,” jelas Alfirdaus.
Hari ini, Kanwil Kemenag Aceh menggelar sosialisasi terkait gerhana matahari total kepada siswa-siswi di Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka mendapat penjelasan tentang terjadinya gerhana serta diperkenalkan alat melihat gerhana.
Kegiatan ini digelar di Kanwil Kemenag Aceh. Pemateri dalam kegiatan ini yaitu Kepala Kanwil Kemenag Aceh M Daud Pakeh, tim ahli Falakiyah BHR Aceh dan Dosen MIPA Fisika Unsyiah Suhrawardi, tim Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra, serta tim ahli Falakiyah Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang Kanwil Kemenag Aceh.
“Sosialisasi ini penting, satu sisi sebagai sains mereka harus paham kenapa gerhana matahari itu terjadi kemudian kedua untuk masyarakat kita sampaikan lewat anak-anak kita,” jelas Daud.
Selain itu, juga untuk memberikan pemahaman terkait apa yang harus dilakukan saat gerhana terjadi. Daud menjelaskan, saat gerhana terjadi dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah gerhana, serta bersedekah.
“Kami sudah merencakaan dari Kanwil karena gerhana total terjadi di Simeulue maka semua peralatan kita miliki di kantor wilayah akan kita bawa ke Simeulue. Kita sudah sediakan tempat pemantauan di Simeulue,” jelas Daud. (aspost/detik)